JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 8.531 keluarga penerima manfaat (KPM) dari 81.805 KPM di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur menerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) nontunai tahap pertama, sebesar Rp 500 ribu.
Bupati Kabupaten Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengatakan pencairan bantuan nontunai ini sebagai fungsi edukasi terhadap warga kurang mampu.
BACA JUGA:
- Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
- Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
- Entaskan Kemiskinan, Wakil Bupati Gresik Minta PKH Tepat Sasaran
- Gubernur Khofifah Optimalkan Penyaluran Bansos dan Sejumlah Program Pengentasan Kemiskinan
“Fungsi dari bantuan nontunai ini secara ekonomi, yakni bagaimana para penerima manfaat bisa mengatur uang bantuan ini, tidak hanya konsumtif tapi juga produktif,” jelasnya kepada awak media saat pencairan bansos PKH nontunai di Pendopo Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/5/2017).
Ia mengatakan bantuan nontunai ini bisa bersinergi di dalam melakukan kegiatan ekonomi melalui KUBE (kelompok usaha bersama) dan juga untuk mengajarkan warga menabung.
Teknis penyaluran PKH nontunai melibatkan empat bank pemerintah, yakni BNI, BRI, Bank Mandiri serta BTN. “Seperti di Jombang ini kerjasama penyaluran dengan BNI, sudah ada agen 46 yang bisa menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah,” terang Bupati Nyono.
“Seadainya bantuan sosial non tunai sebesar Rp 500 ribu ini tidak diambil, kemudian dikumpulkan bisa menjadi tabungan, bahkan nanti bisa mengajukan kredit tanpa jaminan,” ungkapnya.
Kendati program bantuan sosial PKH dengan sistem nontunai baru pertama kali, namun Bupati Jombang tetap optimis, jika warga miskin di Kabupaten Jombang sudah siap untuk melaksanakan program tersebut melalui ATM BNI.