DPRD Jatim Ajak Pemuda Berkiprah Dalam Politik

DPRD Jatim Ajak Pemuda Berkiprah Dalam Politik Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur, Renville Antonio memberikan pelatihan legislatif di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Kamis (11/5). foto: M DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Masih banyak masyarakat, terutama pemuda yang bersifat apriori dengan dunia politik. Padahal hampir seluruh sendi kehidupan diatur melalui proses politik. Karena itu perlu sosialiasi dan pelatihan agar para pemuda ini mengerti politik dan bisa berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan anggota DPRD Jawa Timur, Renville Antonio saat mengisi acara pelatihan legislatif mahasiswa yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur itu mengingatkan, potensi suara pemuda sangat besar. Jumlahnya mencapai sekitar 8 juta suara. Karena itu kesadaran pemuda dalam politik harus dibangkitkan. Dengan begitu bisa berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dengan jumlah tersebut (delapan juta suara), kita bisa jadi anggota dewan. Karena itu, kalau suara pemuda itu bisa berpengaruh di parlemen,” kata Renville Antonio, Kamis (11/5).

Wakil Ketua Komisi C yang membidangi keuangan di DPRD Jatim ini menambahkan, forum yang diselenggarakan mahasiswa ini sangat baik untuk lebih mengenal dan memahami tentang tugas dan fungsi legislatif.

"Ini forum yang baik untuk melatih anak muda bagaimana fungsi legislatif di provinsi dan bagaimana legislatif di mahasiswa agar menjadi lebih baik lagi," kata anggota Dewan dari daerah pemilihan Jatim VIII itu.

Renville mengaku sangat mengapresiasi mahasiswa yang punya inisiatif mengundang para legislator supaya memberi masukan. Politisi berlatar advokat ini secara garis besar menjelaskan posisi legislatif di sebuah pemerintahan daerah.

Bahkan, jika ada mahasiswa yang berminat mendalami politik praktis, Renville memberi opsi dengan bergabung dalam forum-forum diskusi lainnya. Satu di antaranya bisa melalui komunitas Muda Mudi Demokrat (MMD). Menurutnya kegiatan pelatihan semacam ini memang harus rutin dilaksanakan.

"Partai Demokrat punya 185 anggota dewan kabupaten/kota dan 13 anggota dewan provinsi. Kita juga punya wadah politik untuk anak muda yakni Muda Mudi Demokrat, banyak hal positif di sana. Artinya, ini bisa dimanfaatkan untuk belajar,” kata Renville yang juga Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim.

Dalam forum tersebut, para mahasiswa memang tampak antusias mengajukan pertanyaan kepada para pemateri. Mereka juga bertanya tentang cara sebuah lembaga legislatif mengatasi kesenjangan sosial di masyarakat.

Mendapati pertanyaan semacam itu, Renville pun menjelaskan bahwa kesenjangan adalah persoalan yang sangat kompleks. Tidak bisa diselesaikan sendiri oleh legislator. Namun demikian bukan berarti legislator hanya diam saja.

"Untuk mengentas kemiskinan misalnya, kita tidak bisa membenci orang kaya. Tapi terpenting mengajak yang kaya peduli pada yang miskin. Salah satu caranya ya membuat aturan tentang CSR. Program sosial semacam ini harus tepat sasaran pada yang membutuhkan. Kita pun membuatkan perda-nya," terang Renville saat memberi materi.

Sementara itu, Ketua DPM PPNS Dicky Abdullah mengungkapkan forum yang diisi Renville Antonio itu sangat positif untuk menumbuhkan jiwa legislator di kampus. Ia mengakui di PPNS dan kampus lain secara umum lebih banyak perhatiannya pada eksekutif, yaitu pada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA). Pdahal ada juga Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang fungsinya sangat strategis.

"Kami ingin dengan kegiatan ini, bisa membuka wawasan mahasiswa bahwa politik itu tidak selamanya buruk. Mahasiswa bisa menjadi legislator baik di kampus melalui DPM maupun di parlemen lewat partai politik" kata Dicky. (mdr/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO