Jaga Kondusivitas Gresik, Sekber Buruh Adakan Silaturrahim dengan Forkopimda

Jaga Kondusivitas Gresik, Sekber Buruh Adakan Silaturrahim dengan Forkopimda Sekber buruh Kabupaten Gresik bersama pejabat Forkopimda dan Gus Nur. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Serikat Bersama (Sekber) buruh Kabupaten Gresik bersama pejabat Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) setempat menggelar forum silaturahim bertempat di kantor Sekber, di Jalan Dr. Wahidin SH, Kamis (6/4/2017).

Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito, Sekda Kng. Djoko Sulistio Hadi, Kepala Disnakertrnas Mulyanto, SH, Ketua Sekber Buruh, Ketua Apindo, Kasdim Gresik Mayor Inf. Sampak dan sejumlah tokoh masyarakat seperti KH. Nur Muhammad.

Dalam silaturrahmi tersebut, Ketua DPC SPSI Gresik Ali Muchsin menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mempererat silaturrahmi antara buruh dan Forkopimda Kabupaten Gresik.

"Dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan pada akhirnya dapat memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi para pekerja. Kegiatan ini adalah bukti sinergitas antara Serikat Buruh, Pengusaha dengan Pemkab Gresik," ujarnya.

"Kami berterima kasih kepada Pemkab Gresik atas fasilitas berupa kantor Sekber yang diperuntukkan bagi para buruh".

Sekda Kng. Djoko Sulistio Hadi berharap hubungan buruh, pengusaha dan pemerintah di Kabupaten Gresik yang sudah terjalin dengan baik ini dapat dijaga. "Semoga hubungan yang harmonis itu terus terjaga. Jika hubungannya baik, tentu akan berdampak positif terhadap iklim investasi di Kabupaten Gresik. Oleh sebab itu, mari kita jaga kondusifitas seperti saat ini sehingga keamanan di Kabupaten Gresik terus terjaga," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia menyinggung peringatan Mayday yang segera digelar bulan Mei mendatang/ Ia pun mengimbau agar peringatan itu diisi dengan kegiatan-kegiatan positif. “Jika di daerah lain diisi dengan unjuk rasa, maka di Kabupaten Gresik akan diisi dengan kegiatan istighosah dan doa bersama,” pungkasnya.

Sementara Kepala Disnaker Gresik, Mulyanto SH menjelaskan bahwa saat ini masih ada 30 ribu orang di Gresik tergolong pengangguran terbuka atau bekerja kurang dari 8 jam sehari. Namun, dirinya mengklaim jika angka tersebut berkurang 4 ribu orang tiap tahunnya berkat adanya sejumlah pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Disnaker.

“Sebagai upaya mengatasi pengangguran di Gresik, kami lakukan pelatihan-pelatihan selama satu bulan, dan dua bulan berikutnya kami ikutkan magang. Apabila kemampuannya mumpuni, maka langsung dilakukan penempatan di perusahaan sesuai dengan keahlian masing-masing,” tandas Mulyanto. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO