Pemkot Ajak Pemilik Toko Kelontong Lebih Berdaya dengan Basis Koperasi, Siapkan Mantri Ekonomi

Pemkot Ajak Pemilik Toko Kelontong Lebih Berdaya dengan Basis Koperasi, Siapkan Mantri Ekonomi

“Yang terpenting itu pelayanan. Katanya pembeli itu raja, tetapi pelayanannya kurang bagus, tidak ramah. Penempatannya juga nggak bagus. Orang mau beli tapi jalan lewatnya ditutupi galon atau epiji. Itu alasannya kalah bersaing. Harus bisa diubah menjadi lebih baik,” sambung wali kota perempuan pertama di Pemkot Surabaya ini.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Eko Haryanto mengatakan, Pemkot telah memiliki mantri ekonomi yang salah satunya bertugas untuk memberikan pelatihan kepada pemilik toko kelontong agar usahanya bisa lebih berkembang. Hingga kini, kurang lebih ada 70-an mantri ekonomi yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya.

Menurut Eko, pihaknya akan fokus untuk membenahi beberapa hal yang selama ini menjadi permasalahan bagi pemilik toko kelontong. Di antaranya produk yang dijual monoton dan teknik penataan barang yang terkadang semrawut.

“Mantri ekonomi ini yang akan melakukan pelatihan untuk mencapai kondisi yang diinginkan Semisal bagaimana meningkatkan keanekaragaman produk, menata barang di toko, juga cara melayani penjual. Hasilnya akan dilaporkan ke kami,” jelas Eko.

Terkait perlunya koperas bagi pemilik toko kelontong, Eko menyebut Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sudah melakukan pendataan. Dari 31 kecamatan, ada beberapa kecamatan yang akan menjadi percontohan. Diantaranya Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Tambasari, Kecamatan Sawahan. (yul/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO