Pelajari Islamic School, Tiga Profesor AUE Jepang Kunjungi SD Khadijah Surabaya

Pelajari Islamic School, Tiga Profesor AUE Jepang Kunjungi SD Khadijah Surabaya DARI KIRI: Tsuroyya (Unesa), Prof Kioko Majima, Prof Kozuka Yoshitawa, Syifa’ul Khoir SAg, MFil I serta Prof Doki Kazuhiro, sedang berfoto bersama para mahasiswa UEA dan staf pengajar SD Khadijah beserta jajaran. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Surabaya yang beralamatkan di Jl A Yani 2-4, Wonokromo, kedatangan tamu istimewa dari negeri Sakura, Sabtu (18/3) pagi tadi. Mereka adalah rombongan dari Aichi University of Education (AUE) Jepang. Rombongan yang berjumlah 10 orang itu terdiri dari 3 profesor, 2 mahasiswa pasca sarjana serta 5 orang mahasiswa.

“AUE merupakan kampus yang berbasis pendidikan (seperti Unesa) dan kultur. Kedatangan mereka ke Indonesia khususnya ke ini menurut saya luar biasa karena ada tiga profesor sekaligus yang mendampingi,” jelas Kepala Sekolah Syifa’ul Khoir SAg, MFil I, kepada BANGSAONLINE.com.

Ditemani oleh 3 orang dosen dari Unesa, ikut menyambut rombongan AUE, Wakil Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah Prof Dr H Surahmat MSi, Wakasek Faishol Amir SPd, serta para guru dan jajarannya.

Syifa’ul mengatakan, agenda pertama kunjungan mereka yakni memperkenalkan kepada para mahasiswanya model pendidikan yang ada di Indonesia khususnya Islamic school. Kedua, mereka juga ingin mengetahui Islamic culture yang diterapkan setiap hari di .

merupakan pendidikan Islam yang berintegrasi dengan pendidikan umum serta internasional. Dalam melaksanakan proses pendidikan serta pengajarannya, Surabaya menggunakan tiga kurikulum sekaligus, yakni kurikulum nasional (Kemendikbud), kurikulum agama (Kemenag), serta kurikulum Cambridge (berbahasa Inggris).

Oleh karena tiga unsur inilah, menurut Syifa’ul, pihak Unesa bersama AUE mendatangi Surabaya. Mereka ingin mengetahui lebih dekat proses pembelajaran seperti apa yang diterapkan di .

Prof Doki Kazuhiro, mewakili rombongan mengungkapkan rasa senangnya dan salut dengan penyambutan yang ramah serta luar biasa oleh Keluarga Besar .

“Ternyata Islam itu agama yang rahmatan lil alamin dan cinta damai serta menghormati siapa pun tamunya,” kata Syifa’ul menirukan.

Prof Doki juga memberikan apresiasi tersendiri terhadap yang sudah lama ini. “Ia belum lahir tapi sekolah ini sudah berdiri. Ia juga heran, sekolah lama tapi fasilitasnya modern. Seremonial penyambutan serta fasilitasnya modern meski sekolah sudah lama berdiri,” ucapnya menirukan Prof Doki.

berdiri tanggal 1 Agustus 1954 dan sampai sekarang tetap eksis untuk mempertahankan nilai-nilai Ahlussunnah Waljama’ah. Tujuan didirikannya sekolah ini adalah untuk memadukan antara pendidikan Islam dan umum, terutama tentang kultur-kultur Keislaman. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO