SMK Jatim jadi Barometer di Indonesia

SMK Jatim jadi Barometer di Indonesia Inilah mobil hasil karya SMK Jember.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kekhawatiran orang tua terhadap masa depan anaknya jika anaknya bersekolah di SMK, sebenarnya tidak beralasan sama sekali. Justru dengan menyekolahkan anaknya di SMK, pemerintah menjamin bahwa anak-anak lulusan SMK justru memiliki skill yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang hanya lulusan SMA saja. Bukan hanya itu, anak-anak lulusan SMK juga bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di bangku universitas.

Buktinya, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rahman juga lulusan SMK. Bahkan Sekda provinsi Jatim Muhamad Sukardi juga lulusan SMK. Untuk itu pemerintah mengimbau‎ kepada para orang tua agar lebih bijak dalam memilihkan sekolah bagi anak-anaknya. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Kepala Kejuruan SMK Dinas Hudiono yang ditemui di kantornya.

Laki-laki yang ramah dan murah senyum ini berharap bahwa jika orang tua mendapati anaknya tidak diterima di SMKN tidak berkecil hati dan tidak lantas memindahkan anaknya sekolah di SMA swasta.

"Di SMK swasta yang kecil sekalipun, tidak ‎apa-apa. Selama masih sekolah di SMK, pemerintah tetap memberikan fasilitasi yang sama dengan fasilitas di SMKN. Karena sekolah SMK swasta yang tidak memiliki laboratorium atau ruang praktek, dikerjasamakan dengan sekolah swasta besar yang memberikan kesempatan untuk belajar dan praktek bersama siswa-siswa mereka. Fasilitas yang disediakan bisa dipergunakan bersama-sama antara siswa swasta dari sekolah SMK kecil dengan siswa dari SMK besar. Jadi para siswa SMK juga diberi kesempatan yang sama untuk Mendapatkan ilmu pembelaran sesuai kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah," terang Hudiono.

Hudiono menyampaikan sepanjang tahun hingga tahun 2016 yang baru lalu, SMK jatim selalu menjadi juara umum dalam setiap kompetisi. Dari 51 bidang yang dilombakan, SMK Jatim berhasil memborong medali emas 10 buah dan berhasil meraih juara Umum.

"SMK Jatim mendominasi baik di ajang perlombaan maupun di bidang iptek. SMK Jatim juga berhasil membuat mobil rakitan sendiri. Bentuknya juga cantik dan elegan sehingga pantas untuk dipergunakan sebagai kebutuhan transportasi sehari-hari. Bahkan SMK Jatim selalu menjadi jujugan SMK dari provinsi lain untuk menimba ilmu. Ada yang datang berkunjung ke sini, tapi banyak juga yang berdialog by internet ke diknas ini,"sambung Hudiono.

Hudiono juga menyebutkan bahwa Kepala Dinas Saiful Rahman dan dirinya sering diundang ke provinsi lain sebagai narasumber. "Mereka meminta agar kami bisa mengajarkan pada mereka tentang pengelolaan manajemen dan juga bagaimana mengimplementasikan program kurikulum pemerintah ke sekolah-sekolah. Mereka menganggap bahwa provinsi Jatim sudah sangat sukses dalam menampilkan sistem pembelajaran di SMK. Saya berpendapat bahwa dengan banyak berinovasi dan berani berimprovisasi merupakan cara paling efektif mengajak para siswa berpikir jauh ke depan. Dengan demikian kita bisa bereksperimen seperti layaknya seorang pemikir yang berorientasi pada teknologi," lanjut Hudiono.

Lebih jauh Hudiono menuturkan, jika pemerintah saja yang harus menanggung biaya kelanjutan belajar mengajar, pastilah sistem belajar mengajar di Jatim tidak akan bisa menuai kesuksesan.

"Kerjasama dengan stakeholder dan sekolah-sekolah di luar negeri adalah kunci bagi kita untuk bisa MengimpleMentasikan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah. Kita sudah bekerjasama dengan negara Belanda, Jepang, Perancis, Inggris dan negara-negara di Eropa lainnya untuk mengirimkan siswa-siswa SMK yang menimba ilmu di sana. Dari merekalah kita bisa membuka hati orang tua agar menyekolahkan anaknya di SMK. Lulusan SMK adalah generasi yang siap kerja dan memiliki masa depan yang lebih baik. Terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Dengan menyekolahkan anak-anaknya di SMK maka orang tua sudah menjaminkan anaknya untuk menjadi pribadi yang siap kerja dan bahkan bisa menjadi entrepreneur yang handal," pungkas Hudiono. (yul/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO