Wali Kota Catbalogan Filipina dan Sekjen UCLG ASPAC Kunjungi Trenggalek, Kagum dengan Hutan Kota

Wali Kota Catbalogan Filipina dan Sekjen UCLG ASPAC Kunjungi Trenggalek, Kagum dengan Hutan Kota Bupati Trenggalek Emil Dardak dan Wali Kota Catbalogan, Hon Stephany Uy Tan, saat mengelilingi Hutan Kota sambil berkuda. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek Emil Dardak mengajak dua orang tamunya, Hon Stephany Uy Tan Wali Kota Catbalogan Philiphina, dan Bernardia I Tjandradewi Sekretaris Jenderal United Cities and Local Government Asia Pasific (UCLG ASPAC) mengunjungi kawasan wisata hutan kota terbesar di Indonesia, pagi tadi (13/11) 2016.

Kedatangan Emil Dardak beserta tamunya asal negeri tetangga ini langsung di sambut oleh Pembina Komunitas Peduli Hutan Kota (Kompi Huko) Trenggalek Ir. Agung Sujadmiko.

Stephany Uy Tan dan Bernardia I Tjandradewi mengungkapkan rasa kagumnya dengan pesona alam hutan kota Trenggalek yang memiliki luasan hampir kurang lebih 40 hektar. Pasalnya, selain terletak di tengah kota, hutan tersebut juga sebaagi destinasi wisata, baik wisata edukasi maupun wisata religi. Selain itu, di hutan ini juga terdapat pusat penangkaran rusa dan merak.

Emil lantas menjelaskan bahwa hutan kota ini nantinya akan dijadikan pilot project dan di ASPAC.

Sebelumnya, dua orang tamu istimewa ini juga diajak menikmati kuliner khas trenggalek, yakni nasi lontong pindang kikil. Keduanya juga diajak menanam pohon di kawasan hutan kota

Selanjutnya dua tamu istimewa Bupati Trenggalek, di ajak berkeliling di kawasan hutan kota dengan naik kuda sambil melihat penangkaran rusa dan merak.

Bernardia I Tjandradewi, sekjen UCLG ASPAC saat dikonfirmasi usai menyaksikan hampir sebagian kawasan huko menyatakan kekagumannya. "ini bagus, ini luar biasa, ada hutan yang luasannya 40 hektar yang letaknya di dalam kota," serunya.

Ia pun berharap agar ke depannya penataan hutan kota lebih ditingkatkan lagi. "Seperti saat naik kuda tadi, saya berharap dibuatkan jalur tersendiri untuk kuda agar tidak bersimpangan atau jadi satu dengan jalur pengunjung. Saya jadi teringat di salah satu kawasan wisata di Ulaan Batar Mongolia, orang yang naik kuda diberi baju seperti Jengis Khan. Nah itu bagus sekali, agar jumlah pengunjungnya semakin bertambah," terangnya.

Bernardia juga berharap agar seluruh tumbuhan yang ada di kawasan hutan kota ini diberi label nama tumbuhan, manfaat dan fungsinya. Mengingat hutan kota ini sering dijadikan wisata edukasi bagi para pelajar yang ada di kabupaten Trenggalek. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO