SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pendidikan dasar pada tingkatan SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) bekerjasama dengan YDSF (Yayasan Dana Sosial Al Falah) menggelar pelatihan bagi guru MI di wilayah Jawa Timur. Salah satunya, yakni pelatihan yang digelar di MI Hasanudin, Kec Jambangan, Kota Surabaya.
“Saat ini YDSF fokus membantu pengembangan sektor pendidikan khususnya bagi sekolah-sekolah Islam. Kita tidak lihat itu sekolah NU atau Muhammadiyah, selama itu sekolah Islam akan kami bantu. Misalnya pelatihan tenaga guru pendidik di MI Hasanudin ini kami bantu dengan datangkan pemateri dari KPI (Kuantita Pendidikan Indonesia),” kata Penaggungjawab Program Pendidikan YDFS, Mas Hari saat ditemui, Jumat (28/10).
BACA JUGA:
- Guru SMP Muhammadiyah 18 Gununganyar Gelar Kunjungan Studi ke Think Indonesia School
- Resmi, LLDikti Wilayah Vll Jatim Cabut Sanksi Administrasi Universitas Merdeka Surabaya
- Danramil Benowo Ajak Siswa-siswi SMP Wachid Hasyim 7 Bijak Bermedsos
- Dievaluasi Secara Berkala, Surabaya Berhati-hati Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Untuk kegiatan pelatihan di 2016 ini, lanjut dia, YDSF membantu di 30 titik di seluruh Jawa Timur. Di setiap titik lokasi pelatihan bisa diikuti 10-20 sekolah. Dengan membantu pelatihan tenaga pendidik itu, ia berharap agar kualitas mengajar para pendidik bisa lebih optimal, khususnya dalam mencerdaskan dan mengembangkan potensi anak didiknya.
Mas Hari menjelaskan, misi YDSF salah satunya memang terkait perbaikan kualitas sekolah secara SDM. “Dengan melatih tenaga pendidik maka anak didik akan mendapatkan ilmu lebih maksimal. Ini bentuk dukungan kami dalam dunia pendidikan tapi lingkupnya masih di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dari 38 kab/kota di Jatim, saat ini ada wilayah prioritas yang mendapatkan porsi pelatihan lebih banyak, yakni Tapal Kuda (wilayah Timur Jatim) dan Madura. “Sesuai data dan fakta, grid pendidikan di Tapal Kuda dan Madura masih tergolong rendah. Ini menjadi sentimentil lembaga untuk konsentrasi ke sana. Secara fakta Jatim wilayah Barat dan Tengah sudah lumayan baik (sektor pendidikannya),” ungkapnya.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag (Kementerian Agama) Surabaya, Umi Kholisoh menuturkan, peningkatan pengelolaan madrasah di Surabaya oleh Kemenag masih kurang optimal.