LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Penghargaan demi penghargaan tingkat nasional terus diraih oleh Kabupaten Lumajang, yakni penghargaan Nirwasita Tantra Award tahun 2016, Manggala Karya Kencana dan empat penghargaan lain. Namun, pencapaian tersebut di bawah target. Pasalnya, Kabupaten Lumajang sebelumnya telah membidik penghargaan Adipura pada tahun ini. Target meleset akibat belum selesainya masalah hukum tragedi tewasnya aktivis lingkungan Salim Kancil.
Gagalnya meraih Adipura ini menjadi yang kedua kali bagi Kota Pisang, setelah bertahun-tahun selalu mendapatkan predikat sebagai kota terbersih di Indonesia untuk kategori Kota Sedang.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Daya Beli Masyarakat saat Ramadan, Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Lumajang
- Baznas Jatim Realisasikan Pembangunan Masjid Induk di Lumajang
- Bupati: Program Smart City Diharapkan Mampu Tuntaskan Problematik Dasar Masyarakat Lumajang
- Djaran Kencak dan Tari Topeng Kaliwungu Meriahkan Puncak Harjalu ke-767
Bupati Lumajang Drs. As'at Malik, M.Ag mengatakan, Lumajang gagal mendapatkan adipura yang merupakan lambang supremasi tertinggi tingkat nasional dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup.
Kegagalan itu, kata Bupati, karena diberatkan persoalan kasus Salim Kancil yang belum belum selesai dan tidak ada perubahan yang signifikan angka yang didapatkan.
"Sepertinya kita masih dilemahkan, belum selesainya persoalan kasus salim kancil, kalau itu sudah selesai semua," Kata Bupati As'at, kemarin Rabu (27/07).
Dikatakan, kasus tersebut menjadi alat pemberat bagi tim penilai tertentu, "Karena bilangnya begini tim penilai (Lumajang banyak masalah kok bisa dapat adipura-red), kata As'at sembari menambahkan.