Peringati Kelahiran Pancasila, Mahasiswa PMII Sidoarjo Demo Tolak Pengeboran Baru Lapindo

Peringati Kelahiran Pancasila, Mahasiswa PMII Sidoarjo Demo Tolak Pengeboran Baru Lapindo TABUR BUNGA: Mahasiswa PMII Sidoarjo tabur bunga kala demo peringatan kelahiran Pancasila, di depan Kantor DPRD Sidoarjo, Rabu (1/6). foto: MUSTA'IN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo berunjuk rasa memperingati kelahiran Pancasila 1 Juni di depan Kantor Pemkab dan DPRD Sidoarjo, Rabu (1/6).

Selain menuntut pendidikan gratis selama 12 tahun, para aktivis PMII berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Sidoarjo ini menolak rencana pengeboran sumur migas oleh Lapindo Brantas Inc (LBI).

Salah satu alasan penolakan itu, terkait belum tuntasnya ganti rugi warga korban lumpur hingga 10 tahun ini. "Sudah 10 tahun, tapi Lapindo belum selesaikan masalah ganti rugi, " teriak salah satu mahasiswa, Ariski, saat berorasi di depan Kantor DPRD Sidoarjo.

Diketahui, hingga kini masih ada 84 berkas yang belum menerima ganti rugi dari Lapindo. Berkas itu di luar 3.331 berkas yang dibayarkan oleh pemerintah.

Selain itu, kata mahasiswa IAI Al-Khoziny Sidoarjo ini, tragedi semburan lumpur Lapindo masih terekam di memori masyarakat. Ribuan rumah, lahan pertanian, bahkan perindustrian tenggelam akibat bencana tersebut.

"Nilai-nilai Pancasila yang ada di Pemerintahan kabupaten Sidoarjo saat ini sudah luntur. Karena hingga detik ini, pemerintah masih belum bisa bersinergi dengan keinginan rakyat," cetus Ketua Cabang , Muhammad Mahmuda, di sela aksi.

Sementara soal tuntutan pendidikan gratis, mahasiswa PMII prihatin karena membandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo Rp 1,396 Triliun, namun ternyata belum mampu menggratiskan sekolah SD, SMP, dan SMA.

Dalam aksinya, mahasiswa membawa replika keranda sebagai simbolisasi matinya nurani. Mereka juga mengusung sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "Sidoarjo 1 Juni, Pancasila Day atau Pancasila Dead" dan "Kembalikan Pancasila Sesuai dengan UUD 1945".

Aksi mahasiswa ini lalu bubar setelah dua jam lebih berorasi tanpa bertemu anggota DPRD Sidoarjo. Sebelum bubar, mahasiswa menggelar salat jenazah.

Aksi ini dijaga puluhan anggota Satpol PP dan personil Polsek Sidoarjo Kota dipimpin Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Naufil Hartono. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO