Pengembangan Pariwisata di Sumenep Kurang Maksimal

Pengembangan Pariwisata di Sumenep Kurang Maksimal Labang Mesem sebagai pintu Museum Keraton Sumenep. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Potensi pariwisata di Kabupaten Sumenep cukup banyak. Meski demikian, pengelolaannya masih belum maksimal. Padahal jika dikelola dengan baik, potensi pariwisata itu akan mendatangkan pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, A. Subaidi, mengaku sudah sering melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) setempat agar potensi pariwisata yang ada dikelola dengan maksimal. Tapi nyatanya hingga saat ini geliat pengembangan pariwisata belum menandakan ada kemajuan signifikan.

“Secara kelembagaan, sudah saya sering ngomong soal itu dengan instansi terkait. Tapi barangkali masih disibukkan dengan hal lain, sehingga penggarapan potensi wisata ini seperti kurang gairah,” ungkapnya, Senin (14/3).

Subaidi berharap, ke depan potensi wisata itu digarap maksimal. Jika dibiarkan tanpa ada upaya apa pun, potensi itu hanya sia-sia belaka, tanpa memberikan sumbangsih apa apa pun terhadap daerah.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disbudparpora Kabupaten Sumenep, Sofiyanto, mengaku sudah punya cara untuk mengembangkan potensi pariwasata. Yang akan dilakukan adalah menggerakkan potensi wisata yang selama ini sudah banyak dikunjungi wisatawan, seperti halnya pantai Lombang, pantai Slopeng, Gili Iyang, Gili Labak, dan juga banyak objek wisata alam lainnya, termasuk tempat wisata religi juga akan dikembangkan.

Sofi mengaku sudah menaikkan targret kenaikan PAD sebagai bukti keseriusannya mengelola wisata. Tahun lalu, target PAD sebesar Rp 264 juta sudah tercapai, dan tahun ini dinaikkan menjadi RP 280 juta.

“Yang selama ini menjadi primadona adalah Museum dan pantai Lombang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO