Jelang Pilgub Jatim 2018, Halim: Saya tak Bisa Jawab Siapa Pendamping Saya

Jelang Pilgub Jatim 2018, Halim: Saya tak Bisa Jawab Siapa Pendamping Saya

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bila calon kandidat Gubernur Jawa Timur lain masih sibuk mencari dukungan dan melakukan penjajakan koalisi, hal itu tak berlaku terhadap Abdul Halim Iskandar.

Pasalnya, kandidat Cagub asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sudah punya tiket untuk menjadi peserta Pilgub di tahun 2018. Tak heran, saat ini politisi yang akrab disapa Pak Halim itu sudah bicara program sebagai Cagub.

Kepada BANGSAONLINE, orang nomor satu di PKB Jatim itu mengungkapkan akan mengkampanyekan tiga program prioritas sebagai senjata untuk merebut simpati rakyat, yaitu pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia (SDM).

Menurut Ketua DPRD Jatim itu, inti dari persoalan di Jawa Timur adalah tiga hal tersebut, sedangkan yang lainnya adalah variabel turunan. Karena itu, pihaknya fokus pada tiga program tersebut. Sebab pendidikan, kesehatan dan SDM menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga berdampak luas pada kehidupan masyarakat.

"Kami fokus untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan sdm. Insya Allah, kalau itu berjalan maka Jawa Timur bisa makmur," urai politisi berlatar pendidik itu, Senin (22/2).

Pak Halim mengakui Jawa Timur adalah provinsi besar dengan jumlah penduduk yang juga besar, berikut dengan wilayah yang luas. Karenanya, pasti memiliki masalah yang kompleks. Sadar akan hal itu, pihaknya akan mengulurkan tangan dengan terbuka kepada partai politik yang ada di Jawa Timur untuk membangun provinsi paling Timur di pulau Jawa itu. Sebab, PKB bukan ingin menguasai Jawa Timur tapi membangun Jawa Timur.

Karena itu, meskipun PKB bisa mengusung calon sendiri, namun tak pernah terbersit untuk maju sendiri dalam Pilgub mendatang. Menurut Halim, pihaknya pasti akan menggalang koalisi dengan partai lain yang mempunyai visi yang sama. Itulah sebabnya, dirinya tak bisa memastikan siapa yang akan menjadi pendampingnya dalam Pilgun nanti. Karena pasangannya nanti bergantung pada partai koalisi.

"Saya tak pernah bisa menjawab siapa pendamping saya nanti, sebab itu otoritas partai koalisi PKB nanti. Dan kita sudah komunikasi dengan parpol calon koalisi," tandas pria asal Jombang itu. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO