Januari-Februari, DB di Bojonegoro Renggut 5 Nyawa

Januari-Februari, DB di Bojonegoro Renggut 5 Nyawa LEMAS: Salah satu korban DB di Puskesmas Kecamatan Kanor. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Jumlah penderita Demam Berdarah (DB) di Bojonegoro mulai awal bulan Januari hingga pertengahan bulan Februari 2016 ini ternyata tinggi. Tercatat sebanyak 132 penderita dan 5 di antaranya meninggal.

Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro, dr. Whenny Diah Prijanti mengungkapkan, kelima korban yang meninggal dunia itu semuanya merupakan anak-anak yang berusia antara 3-12 tahun. Memang, kata dia, yang rentan terserang virus yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegypti itu anak-anak kecil.

"Orang tua juga bisa terserang, tahun ini penderita orang tua juga banyak tapi tidak ada yang meninggal," katanya Jumat (12/2).

Menurut Whenny, pertolongan pertama yang harus dilakukan pada penderita demam berdarah adalah memberikan air putih sebanyak-banyaknya. "Selanjutnya segera melakukan pemeriksaan kepada dokter," jelasnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar rumah. Apalagi saat ini musim penghujan dan banjir, sehingga banyak genangan air disekitar rumah yang dijadikan tempat bersarangnya nyamuk demam berdarah.

"Masyarakat harus terus menggalakkan perilaku 3M, yaitu membersihkan kamar mandi, menutup penampungan air, dan mengubur sampah yang bisa menampung air hujan di mana nyamuk Aedes Aigepty biasa berkembang biak," paparnya.

Whenny menambahkan, ratusan pasien DB itu kini dirawat di 28 Puskesmas yang ada di Bojonegoro. Puskesmas Kecamatan Kanor misalnya, saat ini merawat sebanyak 20 pasien DB. Itu tercatat tinggi di banding kecamatan lain, sebab Kanor merupakan wilayah endemis DB.

"20 pasien itu anak-anak 14, sedangkan orang tua 6 pasien," ujar Uliyah Astutik, penanggungjawab rawat inap Puskesmas Kanor saat ditemui terpisah.

Selain di Kecamatan Kanor, beberapa Puskesmas di wilayah endemis di Kota Ledre juga merawat banyak pasien DB. Diantaranya, Gayam, Purwosari, Temayang, Balen dan Kapas.  (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO