Pilgub Jatim 2018: Pak De Karwo Kenalkan M Nuh, bakal Direkom sebagai Cagub?

Pilgub Jatim 2018: Pak De Karwo Kenalkan M Nuh, bakal Direkom sebagai Cagub? Pak De Karwo bersama M Nuh di kantor gubernur Jawa Timur, Jumat (29/1/2016). foto: didi rosadi/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Gubernur Jawa Timur (pilgub) masih sekitar satu setengah tahun lagi. Namun eskalasi politik di Jatim sudah meninggi. Terbaru muncul nama yang digadang-gadang maju sebagai calon gubernur provinsi paling Timur di pulau Jawa ini.

M. Nuh, mantan Mendiknas RI tampaknya mulai dilirik oleh Partai Demokrat untuk dicalonkan atau direkom dalam pilgub tahun 2018. Sinyal itu terlihat saat mantan Rektor ITS Surabaya itu dikenalkan Soekarwo (Gubernur Jatim sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Jatim) kepada sejumlah wartawan saat berkunjung ke kantor Gubernur Jatim.

"Pak Nuh ini bagaimana? dia itu orang baik, jujur dan pintar lho," tanya Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo kepada sejumlah wartawan di pressroom kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, Jumát (29/1).

Sebagian wartawan langsung merespon: sip. Tapi apakah Pak Nuh mau dicalonkan? Pakde Karwo dan Prof Dr. Ir. M. Nuh DEA pun hanya menjawab dengan senyum simpul sambil berpamitan menuju ruang kerja Gubernur Jatim.

Sejatinya gampang ditebak kalau Pak De Karwo memperkenalkan M Nuh kepada wartawan. Sebab secara politik dua tokoh ini punya latar belakang sama yaitu berpatron kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). M Nuh dua periode dipercaya sebagai Mendiknas sewaktu SBY menjabat presiden RI. Jadi antara SBY dan M Nuh jelas punya “tali rasa” sekali “tali politik” sehingga sangat mungkin Partai Demokrat akan mengusung M Nuh dalam Pilgub yang akan digelar Juni 2018.

Apalagi hingga kini Pak De Karwo dikabarkan tak punya calon representatif untuk menyambung estafet kepemimpinannya. Pak De Karwo memang dua kali berduet dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Tapi sang gubernur kabarnya sangat tak sreg dengan Gus Ipul.

Bahkan ketika menghadiri pengukuhan DPW Partai Hanura Jatim Pak De Karwo langsung membantah ketika kehadirannya bersama Gus Ipul dipersepsi memperkenalkan Gus Ipul kepada Wiranto dan kader Hanura. "Nggak, nggak ada itu. Sebelum saya, Gus Ipul sudah kenal duluan sama pak Wiranto," kilahnya. Ini berbeda dengan sikap Pak De Karwo kepada M Nuh yang terang-terangan memperkenalkan kepada wartawan.

Tapi benarkah Pak De Karwo menggadang-gadang M Nuh?. Menurut Suparto Wijoyo, pengamat politik dari Unair Surabaya, kedatangan M. Nuh berkunjung ke kantor Gubernur Jatim, Soekarwo berkaitan dengan pengawalan konsep pembangunan Jatim yang sustainable (berkelanjutan).

Pertimbangan lainnya, kata Suparto, sosok Pak Nuh yang dikenal sebagai begawan pembangunan pendidikan memiliki kesamaan pandangan dan visi dengan Pakde Karwo untuk menjadikan Jatim sebagai regional champion dan pintu gerbang Asean dalam era persaingan bebas di kawasan negara-negara Asean.

"Keunggulan Jatim di Indonesia dan Asean itu adalah panggilan historis. Sebab, di era Majapahit dulu pernah berjaya menguasai hampir separoh Asia," ungkap koordinator Magister Sains Hukum dan Pembangunan Unair Surabaya ini.

Di singgung apakah pertemuan kedua tokoh tersebut ada kaitannya dengan mendatang, dengan lugas Suparto menyatakan masih terlalu jauh jika berpikir ke sana. Namun bisa juga pertemuan itu menjadi spirit baru menyiapkan calon penerima tongkat estafet kepemimpinan di Jatim ke depan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO