JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pembukaan masa sidang III tahun 2015-2016 diwarnai insiden mikrofon mati. Paripurna DPR pun sempat diwarnai kegaduhan. Semua bermula ketika anggota DPR yang hadir berebut ingin interupsi. Saat itulah tiba-tiba mikrofon mati. Padahal mikrofon DPR tersebut tergolong baru dan sangat canggih karena bernilai Rp 32,7 miliar.
Insiden mikrofon mati ini berlangsung sekitar 3 menit. Saat mikorofon kembali menyala, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin jalannya paripurna pun berkomentar. "Setelah parfum ruangan, toilet, lalu mic ini," kata Fahri di ruang paripurna, Gedung Nusantara II DPR/RI, Jakarta, Senin (11/1/2016).
BACA JUGA:
- Nila, Caleg Terpilih DPR RI dari PDIP Bantu 2 Nenek Korban Kebakaran
- Toron Asareng Abah Syafi: Kuota Mudik Gratis Habis Kurang dari 1 Jam
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
- Komisi IX DPR RI-BKKBN Gencar Kampanye Program Penurunan Stunting di Depok, Berikut Programnya
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini teringat bahwa sebelumnya DPR pernah disorot gara-gara proyek pengadaan parfum ruangan dan toilet DPR yang dianggap nilainya terlalu besar.
Dari penelusuran, ternyata pada tahun ini DPR sudah melakukan penggantian Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II yang salah satunya adalah mengganti semua mikrofon di ruang rapat paripurna. Nilai proyek ini Rp 34.487.073.000 dengan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2015.
Proyek dilelang pada 18 Oktober 2015 dan pemenang diumumkan pada 6 November 2015. Ada 23 perusahaan yang mengikuti lelang. Satu perusahaaan yang mengajukan penawaran senilai Rp 32.769.337.000 dinyatakan sebagai pemenang proyek Penggantian Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II. (dtc/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News