Kecam Pembakaran Reog di KJRI Davao Filipina, Ratusan Seniman Reog Demo

Kecam Pembakaran Reog di KJRI Davao Filipina, Ratusan Seniman Reog Demo Ratusan seniman reog saat demo di depan gedung DPRD Ponorogo. foto: BANGSAONLINE

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Ratusan seniman dan tokoh reog melakukan aksi demontrasi di Alun-alun serta di depan gedung DPRD Kabupaten Ponorogo Jawa Timur guna mengecam pembakaran properti kesenian reog Ponorogo oleh KJRI Davao Filipina, Selasa (10/11).

“Saya atas nama seniman dan wan reog Ponorogo, jelas mengecam keras atas tindakan pembakaran reog ini, di mana reog adalah cagar yang dilindungi undang-undang dan diakui oleh dunia internasioanl,” ujar Suparno Nojeng Ketua Komunitas Ponorogo (KRP) DKI Jakarta.

Lanjut Nojeng sapaan akrab Suparno menegaskan, masyarakat dan para seniman serta tokoh Ponorogo menganggap bahwa perusakan atau pembakaran kesenian reog ini jelas melanggar undang-undang di mana reog merupakan cagar yang harus dilestarikan dan dilindungi.

“KJRI di Kota Davao Filipina kami anggap telah melanggar undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar . Maka kami meminta untuk seluruh staf maupun pejabat yang terlibat dalam aksi pembakaran tersebut harus dicopot dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” terangnya.

Dalam aksi demontrasi ini, ratusan seniman reog tidak saja menggelar aksi demontrasi, mereka juga melakukan pertunjukan seni reog di Alun-alun Ponorogo. Dalam aksi tersebut, para demonstran juga membawa poster bertuliskan kecaman, seperti “reog kita, harga diri kita”, “elek yoben seng penting tak uri-uri (Jelek tidak apa-apa, yang penting kita lestarikan)”.

“Jika kejadian ini dibiarkan saja, tanpa ada tidaklanjut, kami khawatirkan akan berdampak kepada isu sara, di mana komunitas seniman reog maupun warga Ponorogo, tersebar bukan saja di Indonesia namun di seluruh penjuru dunia, sehingga bakal terus memunculkan gelombang demontrasi yang berkepanjangan,” ungkapnya.

Setelah melakukan aksi dan diterima oleh Pimpinan DPRD dan Pj Bupati Ponorogo, Perwakilan para seniman, tokoh wan hingga pelajar kemudian menyampaikan maklumat yang mengatasnamakan Paguyuban Warga Ponorogo, Forum Seniman Reyog Ponorogo, Komunitas Reyog Ponorogo.

“Kami meminta Bupati Ponorogo dan seluruh jajarannya, untuk menindaklanjuti pernyataan sikap kami warga masyarakat Ponorogo, dengan mengusut tuntas atas pembakaran reog oleh KJRI Davao Filipina,” tegasnya. (png1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO