Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur

Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur ilustrasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diharapkan setelah selesai sekolah bisa langsung bekerja, ternyata faktanya tak demikian. Bahkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) di provinsi Jawa Timur hingga bulan Agustus 2015 menunjukkan, lulusan SMK yang paling tinggi yakni 11,74 persen. Sementara TPT terendah, justru terjadi pada lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu 1,39 persen.

"Dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan ini adalah fakta. Ternyata sekolah-sekolah kejuruan yang kita harapkan bisa langsung bekerja, ternyata tidak seperti itu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Sairi Hasbullah seperti dilansir suarasurabaya.net, Kamis (5/11).

Kondisi tersebut, lanjut Sairi, merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan, mengingat dalam satu bulan lebih ke depan sudah memasuki masa Masyarakat ASEAN (MEA).

"Ini gambaran yang menantang sekali jelang MEA. Ini gambaran kita saat memasuki masa globalisasi, pasar bebas, dan era kompetisi yang lainnya," ujarnya.

Pada sektor pendidikan lainnya, pada lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jatim TPT nya mencapai 4,43 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) 8,73 persen, Diploma 8,11 persen, dan universitas 4,99 persen.

Sementara secara nasional, sama seperti Jatim sampai bulan Agustus 2015, tingkat pengangguran yang paling tinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu 12,65 persen. Sementara tingkat pengangguran yang paling rendah terjadi pada lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu 2,74 persen.

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO