Ketua DKD Kota Kediri, Yuwono Wahyu Alam (nomor 2 dari kanan) saat melakukan penanaman pohon bersama. (Ist)
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Kediri bersama TNI/Polri dan masyarakat Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, menggelar aksi penanaman berbagai jenis pohon rempah dan tanaman konservasi sebagai upaya melestarikan rempah Nusantara, Sabtu (6/12/2025).
Kepala Kelurahan Ngletih, Mohamad Yusuf, mengatakan program penghijauan dengan penanaman pohon rempah ini dilaksanakan bersama beberapa pihak sebagai bagian dari pembinaan Linmas.
“Program penanaman pohon ini mempunyai banyak manfaat. Misalnya mulai dari mengurangi polusi udara, menekan dampak pemanasan global, menjaga ketersediaan air tanah, hingga meningkatkan daya resap air,” ucap Muhamad Yusuf usai aksi penanaman.
Menurut Yusuf, dengan kondisi banyaknya banjir di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera dan Malang, menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian hutan.
Sementara itu, Ketua DKD Kota Kediri, Yuwono Wahyu Alam, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Penanaman Rempah di seluruh Kecamatan Pesantren. Saat ini, di Kelurahan Ngletih, DKD menanam 50 jenis tanaman yang memiliki nilai manfaat serta fungsi konservasi.
Yang ditanam di Kelurahan Ngletih ini, lanjutnya, ada berbagai jenis tanaman yang ditanam. Seperti pohon asem (±20 pohon) tanaman unggulan, Kedaung bijinya untuk kuaci/kuliner, kopi bariah/daryah kopi khas Kediri, dan Jati Belanda daun untuk pengobatan kolesterol dan penurun berat badan. Ada pula, kemiri rempah nasional, kluwak/geluak bahan bumbu rawon, pohon aren, pohon juwet yang dikenal dengan khasiat untuk diare dan kencing manis, kesumba keling, legundi – tanaman khas Kediri era Kerajaan, mahkota dewa, tanaman aromatik (blendok), pohun uang/pacira.
Tanaman tersebut merupakan tanaman konservasi yang mampu tumbuh besar, memberikan keteduhan, mencegah longsor, dan menambah ruang hijau kota.
“Selain itu, upaya ini sebagai wujud nyata pelestarian pengetahuan tradisional tentang rempah-rempah, salah satu dari 10 unsur kemajuan kebudayaan. Budaya menanam pohon adalah warisan nenek moyang yang harus dilestarikan,” katanya.
Menurut Yuwono, saat ini DKD bersama Koramil Pesantren dan tokoh masyarakat telah menyepakati target penanaman sekitar 1.000 pohon. Langkah ini mencakup pohon asem dan berbagai tanaman rempah di seluruh kelurahan di Kecamatan Pesantren. (uji/msn)












