Kini Rujukan Berjenjang Dijalankan Ketat Demi Pelayanan JKN Berkualitas dan Efisien

Kini Rujukan Berjenjang Dijalankan Ketat Demi Pelayanan JKN Berkualitas dan Efisien

MADIUN,BANGSAONLINE.com -Sistem rujukan menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga kualitas layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Melalui regulasi terbaru yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2024, pemerintah menegaskan bahwa rujukan bukan sekadar prosedur administratif, melainkan mekanisme terarah untuk memastikan setiap peserta JKN memperoleh layanan kesehatan yang tepat, efisien, dan sesuai kewenangan fasilitas kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menjelaskan, tanpa sistem rujukan yang berjalan baik, pelayanan kesehatan berpotensi tidak terarah dan membebani fasilitas rujukan. 

Ia menegaskan bahwa mekanisme rujukan dirancang untuk memastikan peserta mendapatkan layanan sesuai kebutuhan medisnya, sehingga kasus ringan tetap ditangani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan tidak menumpuk di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Sistem rujukan membantu memastikan peserta JKN mendapatkan layanan sesuai kebutuhan medisnya. Jika semua kasus langsung ditangani di FKRTL tanpa proses rujukan, maka akan terjadi penumpukan pasien. Tenaga medis menjadi tidak fokus pada kasus lanjutan dan pelayanan menjadi tidak optimal. Rujukan adalah mekanisme yang mengatur perjalanan pasien agar layanan diterima sesuai kebutuhan,” jelas Ita, Jumat (5/12/2025) di kantornya.

Ita juga menambahkan bahwa keberhasilan implementasi sistem rujukan merupakan tanggung jawab bersama. 

Pemerintah memiliki peran mengatur dan mengawasi pelaksanaan melalui regulasi, BPJS Kesehatan memastikan mekanisme layanan dan pembiayaan berjalan sesuai ketentuan.

Sementara fasilitas kesehatan bertugas untuk menjalankan praktik sistem rujukan sesuai dengan standar klinis.

Selaras dengan hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Madiun, dr. Andhika Tomy Permana, turut menegaskan bahwa sistem rujukan memiliki dampak langsung bagi peserta, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis. 

Ia menambahkan bahwa pelaksnaan sistem rujukan tidak dapat berjalan optimal tanpa keterlibatan masyarakat. Peserta perlu memahami prosedur rujukan agar tidak mengalami kendala saat mengakses layanan kesehatan.

“Bagi peserta JKN, rujukan memastikan pelayanan kesehatan yang tepat sasaran, efisien, dan sesuai kebutuhan medis. Bagi fasilitas kesehatan dan tenaga medis, rujukan berperan mencegah penumpukan kasus ringan di rumah sakit, sehingga layanan dapat fokus pada pasien yang membutuhkan penanganan lanjutan,” ujar Tomy.

Melalui pemahaman yang baik, diharapkan peserta JKN dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih terarah, efektif, dan berkualitas, serta mendukung keberlangsungan sistem pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan berkeadilan.dengan kolaborasi yang baik dari semua pihak, sistem rujukan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Mari bersama-sama kita kawal implementasinya di lapangan. Dengan begitu, harapannya pelayanan menjadi lebih baik dan efektif,” tegasnya.