Wali Kota Kediri saat menunjukkan penghargaan yang diterima. Foto: Ist
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kota Kediri sukses meraih peringkat pertama sebagai pemerintah daerah dengan transaksi terbesar dalam pemanfaatan platform Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo). Sepanjang Januari-Desember 2024, total transaksi Pemkot Kediri mencapai Rp43,8 miliar.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dari Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, dalam acara e-Purchasing Award 2025 di Surabaya. Adhy menegaskan pentingnya transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan.
“Pengadaan elektronik bukan hanya soal efisiensi, tapi juga upaya mengurangi risiko hukum, meningkatkan transparansi, dan memperkuat akuntabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Vinanda menyebut capaian ini merupakan hasil kerja keras jajaran Pemkot Kediri dalam memastikan pengadaan barang dan jasa berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
“Pencapaian ini selaras dengan visi misi Pemerintah Kota Kediri yang Aman. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbenah, memperkuat tata kelola pemerintahan, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik demi kesejahteraan masyarakat Kota Kediri,” paparnya.
Ia menambahkan, belanja pemerintah melalui Jatim Bejo turut mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Produk-produk daerah semakin mendapat ruang untuk berkembang dan menyerap tenaga kerja.
Sementara itu, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Kediri, Bagus Hermawan, menekankan bahwa pelaksanaan e-purchasing mengacu pada regulasi terbaru, yakni Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 yang telah diubah dengan Perpres Nomor 46 Tahun 2025.
“Pelaksanaan pembelian langsung melalui Toko Daring tersebut mengacu pada regulasi yang sudah ada, sebagai pedoman dalam rangka standardisasi proses pembelian, peningkatan akuntabilitas, serta percepatan realisasi belanja menggunakan fasilitas e-purchasing,” ucapnya. (uji/mar)
