MALANG, BANGSAONLINE.com - Aksi boikot wartawan terhadap semua aktivitas atau kegiatan di Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai mencair. Beberapa wartawan di Kota Malang bersedia hadir untuk diajak mediasi oleh Humas UB demi mencairkan ketegangan dan menghidupkan kembali komunikasi.
Dalam mediasi disepakati jika masing-masing pihak untuk saling instrospeksi. Diharapkan peran humas UB lebih maksimal untuk memberikan informasi secara jelas pada media. Peran humas sebagai penyambung media pada jajaran UB diminta juga lebih maksimal lagi.
BACA JUGA:
- Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Legal Expo di Universitas Brawijaya
- Mas Abu Terima Hasil Studio Perancangan Kota dan Transportasi dari Unibraw Malang
- Polri Berikan Dukungan Psikososial untuk Anak Korban Covid-19 dan Penyandang Disabilitas
- Tinjau Vaksinasi Massal di UB, Gubernur Jatim Percepat Herd Immunity di Lingkungan Pelajar
“Kita ingin humas bisa membantu menghandel komunikasi jangan diserahkan pada masing-masing karena tidak semua yang di UB tahu dunia jurnalistik," sambung Arif dari TVRI yang diamini oleh Taufik dari harian Bhirawa.
Kepala Humas UB Malang Anang Sujoko menyampaikan, dia dan staf humas lainnya akan menampung aspirasi wartawan. Dia juga berjanji akan lebih meningkatkan lagi hubungan kerjasama atau kemitraan ini.
“Jika selama ini mengenai pelayanan yang dianggap kurang etis, kita kubur dalam-dalam. Ke depannya kita jalin yang lebih baik lagi serta lebih harmonis lagi. Manakala dirasa ada yang kurang pas dan kesulitan lainnya bisa langsung menghubungi saya pribadi," tandas Anang Sujoko, Kepala Humas UB Malang. (mlg1/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
