
Di antaranya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting, penyebab, serta cara pencegahannya sejak dini.
Selain itu, memberikan intervensi gizi langsung bagi balita dan ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan yang sehat dan bergizi, menguatkan peran kader posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak dan memberikan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.
Juga mendorong penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, memperkuat sinergi lintas sektor antara TNI, pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting secara terpadu.
Dalam kesempatan tersebut, Babinsa Koramil 0816/05 Tulangan, Serma Sukardi, yang turut mendampingi kegiatan menyampaikan bahwa peran TNI tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam pembinaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Kehadiran kami di tengah masyarakat bukan sekadar simbol. Babinsa hadir untuk membantu, mendampingi, dan memberikan semangat kepada para kader serta orang tua agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak. Pencegahan stunting ini harus dilakukan bersama, dari keluarga, tenaga kesehatan, hingga pemerintah. Kami ingin anak-anak di Desa Kedondong tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat,” ungkap Serma Sukardi.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting, mulai dari pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, penyediaan makanan pendamping ASI bergizi, menjaga kebersihan lingkungan, hingga rutin membawa anak ke posyandu untuk pemantauan berat badan dan tinggi badan.