
TUBAN,BANGSAONLINE.com - Pemkab Tuban mengeluarkan kebijakan agar makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diolah SPPG wajib dikonsumsi maksimal tiga jam setelah dimasak.
Kebijakan tersebut menjadi salah satu upaya Pemkab memperkuat pengawasan dan pencegahan agar MBG yang dikonsumsi benar-benar higienis dan tidak basi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bapperinda Tuban, Abdul Rakhmat, dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program MBG yang dipimpin Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, di Ruang RH Ronggolawe, Selasa (7/10/2025).
“Jarak waktu maksimal antara makanan dimasak hingga dimakan adalah tiga jam. Ini penting untuk menjamin kesegaran, higienitas, dan keamanan makanan bagi anak-anak,” ujar Abdul Rakmat,
Rakmat menjabarkan, strategi kebijakan pelaksanaan MBG dipetakan ke dalam empat area utama, yakni:
1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk SPPG
SLHS yang sebelumnya diterbitkan DPMPTSP kini akan dikoordinasikan Dinas Kesehatan P2KB Tuban. Langkah ini diambil untuk mempercepat validasi standar kebersihan dan sanitasi di satuan penyedia pangan gizi (SPPG).
2. Pengawasan Berkala SPPG
Melibatkan sekolah dan wali murid, pengawasan dilakukan terhadap bahan makanan, kondisi dapur, dan petugas. Pemeriksaan sampel makanan dilakukan lewat tes mikrobiologi dan kandungan nitrit melalui Bank Sampel Pangan.
3. Pengukuran Dampak Gizi Siswa
Setiap bulan, status gizi anak akan diukur menggunakan metode antropometri oleh guru atau kader kesehatan. Data ini dicatat di satuan pendidikan dan terintegrasi dengan sistem Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di platform Satu Sehat.
4. Respon Cepat Keracunan Pangan
Pemkab Tuban menyiapkan sistem respons cepat dan terukur jika terjadi kasus keracunan makanan di lapangan.
Sementara itu, Wabup Tuban, Joko Sarwono menyatakan bahwa MBG merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap pemenuhan gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan.
“Kami ingin memastikan program MBG tidak hanya tepat sasaran, tapi juga bermanfaat nyata bagi generasi muda Tuban,” ungkap Joko.
Ia menambahkan, keberhasilan program bukan hanya soal distribusi makanan, tetapi juga edukasi pola makan sehat dan keterlibatan keluarga penerima manfaat. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan MBG ke depan.
Joko Sarwono mengajak seluruh pihak untuk menjaga komitmen dan melaksanakan program dengan ikhlas.
“Dengan kerja sama yang solid, kita bisa wujudkan generasi Tuban yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya. (coi/van)