
SURABAYA,BANGSAONLINE.com -Polda Jawa Timur mengaku belum memulai proses penyelidikan dugaan kelalaian dalam pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo.
Saat ini, tim gabungan masih fokus pada pencarian korban yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abast mengatakan, proses penyelidikan baru akan dilakukan setelah seluruh korban berhasil dievakuasi.
“Jadi, untuk saat ini para petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Polresta Sidoarjo, dan Polda Jatim masih fokus pada pencarian korban reruntuhan bangunan yang diduga masih banyak tertimbun di bawah,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Abast menuturkan, langkah penyelamatan korban menjadi prioritas utama sebelum penyelidikan terkait dugaan kelalaian dilakukan.
“Memang nantinya akan kita lakukan penyelidikan atas dugaan kelalaian, namun saat ini yang kita utamakan adalah penyelamatan korban,” tuturnya.
Hingga Senin sore, tercatat 52 korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Dari jumlah itu, 47 merupakan jenazah utuh, sementara 5 lainnya berupa potongan tubuh (body part).
“Untuk sementara total ada puluhan korban yang masuk ke RS Bhayangkara. Nanti malam, pihak Kabid Dokes RS Bhayangkara akan menyampaikan secara rinci jumlah jenazah yang sudah teridentifikasi,” kata Abast.
Ia menambahkan, hingga 6 Oktober 2025, proses pembersihan puing dan pencarian korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny masih terus dilakukan oleh tim gabungan di lokasi. (rus/van)