
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dan Wakil Bupati, Sukriyanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa gudang distributor tembakau, Minggu (14/9/2025).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga pembelian tembakau, proses pengambilan sampel, serta ketepatan timbangan benar-benar sesuai ketentuan. Tujuannya agar para petani dan pedagang tembakau tidak dirugikan oleh praktik yang tidak adil.
Gudang pertama yang dikunjungi berada di Jalan Nyalaran, perwakilan PT Djarum. Di sana harga tembakau tercatat antara Rp 50.000–Rp 70.000 per kilogram. Tembakau dengan kualitas di bawah grade masih diterima asal tidak hitam.
“Kami memastikan petani tidak dirugikan,” kata Bupati Kholilurrahman.
Ia juga menegaskan, bahwa timbangan yang digunakan pabrik sudah sesuai ketentuan.
Di gudang kedua, juga perwakilan PT Djarum. Harga tembakau berkisar Rp 40.000–Rp 65.000 per kilogram. Pihak gudang menyebut, harga mengikuti ketentuan pabrik Jarum, dengan pengambilan sampel tidak lebih dari satu kilogram.
Gudang selanjutnya yakni milik Fauzan di Jalan Trasak, Kecamatan Larangan. Harga berkisar Rp 35.000–Rp 70.000 per kilogram, dengan pengambilan sampel di bawah satu kilogram.
Usai sidak, bupati menyampaikan bahwa seluruh temuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Alhamdulillah hasilnya positif, sudah melakukan sidak dengan lancar. Semua temuan sesuai peraturan,” katanya.
Di sela kunjungan, Bupati juga menyempatkan bertemu dan berbincang langsung dengan petani yang hendak menjual tembakau mereka di gudang.
“Fokus kami ialah, bagaimana petani bisa merasakan istilah daun emas ini, dengan mengecek lansung timbangan, pengambilan sampel, serta harga,“ ujarnya.
Ia menambahkan, sampel rata-rata diambil setengah kilogram, sementara harga tembakau bervariasi antara Rp 40.000–Rp 75. 000 per kilogram, tergantung kualitas. Tembakau rusak tetap dibeli gudang dengan harga lebih rendah, mulai Rp 30.000.
“Yang jelas harga tembakau di Pamekasan termasuk tertinggi di Madura. Masa panen masih sekitar 60 persen, jadi belum seluruhnya masuk ke gudang,” jelas Bupati.
“Sebagai bentuk terima kasih kepada petani yang sudah banting tulang di sawah, kami harap gudang dan pabrik terus menjaga kesejahteraan mereka,” imbuhnya .
Sementara itu, Wakil Bupati Sukriyanto mengungkapkan, kunjungan ini penting untuk melihat langsung fakta di lapangan demi kepentingan rakyat. Banyak keluhan yang diterima Wabup, khususnya pengambilan sampel dan timbangan.
”Kami ingin memastikan bahwa keluhan itu sesuai yang disampaikan masyarakat atau tidak. Faktanya, di lapangan tidak ada pengambilan sampel lebih dari 1 kilo dan timbangan sudah pas karena elektrik,” tutur Sukriyanto. (bel/dim/van)