
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Suasana khidmat dan penuh nuansa religius menyelimuti Masjid Al Muttaqin di lingkungan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025), saat jajaran pejabat utama, personel, Bhayangkari, dan para siswa Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri T.A. 2025 berkumpul memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Kegiatan dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang merdu, disusul penampilan grup hadrah banjari dari para siswa Diktuk Bintara yang membawakan sholawat dengan penuh semangat. Gema pujian kepada Rasulullah SAW menghangatkan suasana dan mencerminkan sisi religius para calon Bhayangkara negara.
Wakil Kepala SPN Polda Jatim, AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K., M.H., mewakili Kepala SPN Kombes Pol Agus Wibowo, hadir dan memberikan sambutan.
“Pagi ini kita berkumpul bukan hanya untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW, tetapi untuk menyerap kembali esensi dari ajaran dan akhlak mulia beliau,” ujar AKBP Dody.
Mengangkat tema “Dengan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW, Wujudkan Polri Presisi Guna Mendukung Asta Cita”, AKBP Dody menekankan pentingnya empat sifat utama Rasulullah: Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan kebenaran), dan Fathonah (cerdas).
“Sifat Siddiq mengajarkan kita untuk selalu berkata dan bertindak benar dalam setiap tugas,” tuturnya.
“Amanah adalah ruh dari profesi Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.”
“Tabligh mengingatkan kita untuk menyampaikan informasi secara transparan.”
“Fathonah menuntut kita untuk cerdas dalam bertindak dan mengambil keputusan yang presisi.”
Ia menegaskan bahwa implementasi akhlak tersebut adalah kunci mewujudkan Polri Presisi—Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan—yang mendukung program pembangunan nasional Asta Cita.
“Polisi yang berakhlak mulia akan menjalankan tugasnya secara profesional dan humanis,” tambahnya.
“Dengan demikian, kelak kalian akan menjadi Polisi yang dicintai rakyat dan disegani karena integritasnya.”
Sebagai puncak acara, tausiah disampaikan oleh K.H. Masykur Fadli Al Khafid. Ia menjelaskan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah bentuk cinta dan syukur atas diutusnya Rasulullah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Memperingati maulid adalah upaya kita untuk ‘mengisi ulang’ baterai spiritual kita. Di tengah kesibukan duniawi dan beratnya amanah tugas, kita berhenti sejenak untuk mengingat kembali pedoman hidup kita yang paling sempurna,” tuturnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh K.H. Masykur Fadli, memohon keberkahan bagi institusi Polri dan bangsa Indonesia. (red)