BPJS Kesehatan Madiun Dorong Skrining Kesehatan untuk Cegah Penyakit Sejak Dini

BPJS Kesehatan Madiun Dorong Skrining Kesehatan untuk Cegah Penyakit Sejak Dini

MADIUN, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan Cabang Madiun kembali menegaskan pepatah 'lebih baik mencegah daripada mengobati' sebagai komitmen dalam menjaga kesehatan masyarakat. 

Melalui program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional, BPJS Kesehatan tak hanya hadir untuk menanggung biaya pengobatan peserta yang sakit, tetapi juga aktif mendorong upaya promotif dan preventif agar masyarakat tetap sehat dan produktif.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menyampaikan bahwa layanan promotif dan preventif merupakan bagian penting dalam menjaga kesinambungan Program JKN.

“Layanan promotif dan preventif memiliki peran strategis dalam menjaga kesinambungan Program JKN. Sehingga peserta JKN tidak hanya datang ke fasilitas kesehatan saat dirinya sakit, akan tetapi ada kegiatan edukasi dan deteksi dini yang menjadi kunci agar peserta JKN tetap sehat,” ujarnya, Kamis (04/09/2025).

Salah satu layanan preventif yang kini gencar didorong adalah skrining riwayat kesehatan. Layanan ini dapat diakses oleh peserta JKN berusia 15 tahun ke atas melalui Aplikasi Mobile JKN, situs resmi BPJS Kesehatan, layanan PANDAWA, maupun Aplikasi P-Care FKTP.

Skrining dilakukan setahun sekali dan mampu mendeteksi 14 jenis penyakit sejak dini. Hasil skrining akan menunjukkan tingkat risiko peserta (rendah, sedang, atau tinggi), sehingga dapat segera dilakukan penatalaksanaan jika diperlukan.

“Harapannya dengan peserta JKN melakukan skrining riwayat kesehatan tersebut dapat mencegah beberapa penyakit yang mungkin terdeteksi diderita oleh yang bersangkutan, sehingga sedini mungkin dapat dilakukan penatalaksanaan,” kata Wahyu.

Jika hasil skrining menunjukkan risiko rendah, peserta diimbau untuk menjaga pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Namun jika berisiko sedang hingga tinggi, peserta disarankan segera berkonsultasi dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), baik melalui telekonsultasi maupun kunjungan langsung.

Data hasil skrining juga bermanfaat bagi FKTP untuk mengetahui potensi penyakit peserta, memperkuat hubungan dengan pasien, serta mengoptimalkan peran sebagai care manager dan care coordinator.

“Kami mengajak seluruh peserta JKN untuk mencegah sakit. Lebih baik mencegah daripada mengobati dan Program JKN sudah memberikan fasilitas layanan baik dalam hal mengobati ataupun mencegah,” ucap Wahyu.

Manfaat skrining ini dirasakan langsung oleh peserta JKN. Milda Ayu (22), peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), mengaku terbantu dengan fitur skrining di Aplikasi Mobile JKN.

“Saya sudah cukup lama mengetahui tentang Aplikasi Mobile JKN dan mengikuti perkembangan fitur-fitur di dalamnya, salah satunya ya fitur skrining riwayat kesehatan yang membantu saya untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan saya saat ini,” akunya.

Menurut dua, fitur tersebut sangat bermanfaat sebagai panduan untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini dan mendorong peserta mengambil langkah cepat jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.

"Dengan adanya skrining riwayat kesehatan ini sangat memberikan manfaat bagi peserta JKN guna mendeteksi kemungkinan penyakit yang diderita, sehingga peserta JKN dapat memantau status kesehatannya," pungkasnya. (red)