
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda wilayah Kota Batu sejak Selasa (2/9/2025) sore hingga Rabu (3/9/2025) menyebabkan atap bangunan semi permanen milik Anas Sari, warga Dusun Sabrangbendo RT 056 RW 007, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, roboh.
Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko, membenarkan bahwa angin kencang menjadi pemicu kerusakan tersebut.
"Ya, cuaca ekstrem berupa terpaan angin kencang telah menyebabkan atap rumah warga di Kecamatan Bumiaji roboh. Kebetulan bangunannya memang sudah tua serta tidak adanya penunjang konstruksi yang kokoh," ujarnya, Rabu (3/9/2025).
Bangunan yang roboh memiliki dimensi panjang 4 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. BPBD Kota Batu telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan awal.
"Kami sudah melakukan kaji cepat dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Kami merekomendasikan perlunya pemberian bantuan terpal untuk penanganan sementara," kata Suwoko.
Ia juga mengimbau masyarakat Kota Batu agar lebih berhati-hati, terutama saat melintas atau berteduh di bawah pohon, mengingat kecepatan angin yang cukup ekstrem.
Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Timur pada periode 2-4 September 2025.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, angin kencang diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari dan dapat berdampak pada aktivitas masyarakat.
Fenomena ini dipicu oleh sistem tekanan rendah sebesar 1009 mb yang terdeteksi di barat Pulau Sumatera. Sistem tersebut menarik massa udara dari wilayah timur menuju pusat tekanan rendah, sehingga meningkatkan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.
Wilayah dengan topografi terbuka dan pesisir dinilai lebih berisiko terdampak angin kencang. Masyarakat juga disarankan untuk tidak berteduh di bawah pohon saat cuaca berangin, mengamankan barang-barang yang mudah terbang, serta menjauhi baliho atau papan reklame yang berpotensi roboh. (asa/mar)