
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku menyetop ribuan warga dari berbagai daerah Jawa Timur yang sempat mau hadir ke acara istighatsah, tahlil dan doa bersama. Alasannya karena tempatnya yang semula di depan Gedung Negara Grahadi pindah ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Rabu (3/9/2025).
"Karena tempatnya pindah saya batalkan ribuan masyarakat yang mau hadir ke acara ini," kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu di depan ribuan warga dan driver ojek online (Ojol) yang mengikuti istighatsah, tahlil dan istighatsah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Rabu (3/9/2025).
Pernyataan Kiai Asep itu dibenarkan Abdul Kholiq dari Bondowoso. Menurut dia, semula dirinya sudah fix membawa 500 orang dari kawasan Tapal Kuda.
"Saya sempat ditelpon intel Polres Bondowoso. Dia tanya berapa orang yang akan berangkat ke Surabaya. Saya jawab 500 orang. Tapi karena ada perubahan dari Pak Yai Asep. Akhirnya saya saja yang berangkat," ujar Abdul Choliq yang berada di Surabaya sejak Senin kemarin.
Menurut Kiai Asep, banyak kiai dan warga dari berbagai daerah yang akhirnya dibatalkan karena perubahan tempat.
"Kita datangkan semua pada acara nanti, kalau kondisinya sudah kondusif dan memungkinkan," tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Meski Kiai Asep sudah menyetop ribuan warga yang sudah hadir tapi acara yang digelar sejak pukul 8.00 WIB diikuti ribuan warga, termasuk ratusan driver Ojol dari kawasan Surabaya. (mma)