Viral! Emak-emak di Surabaya Patok Tarif Sumbangan Agustusan

Viral! Emak-emak di Surabaya Patok Tarif Sumbangan Agustusan Rekaman kamera pengawas saat emak-emak di Surabaya palak Toko Pods Authentic di Jalan Gemblongan, Surabaya bermodus sumbangan Agustusan. Foto: Dok. Istimewa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiga orang emak-emak, diduga melakukan pemalakan di sebuah toko Pods Authentic di Jalan Gemblongan, Kelurahan Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Mereka mengaku dari RT/RW setempat, untuk meminta sumbangan Agustusan.

Dalam kamera CCTV, terlihat emak-emak itu, mendatangi toko pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 15.58 WIB. Kemudian, aksi mereka itu, diunggah oleh pemilik toko, Kevin Wiliam (22).

BACA JUGA:

Kevin menyebutkan, ketiga emak-emak itu meminta sumbangan untuk kegiatan Agustusan dengan nominal Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Pemilik toko pun berniat memberikan uang sebesar Rp5-10 ribu, karena menurutnya, ini bersifat sumbangan, bukan iuran. Namun, emak-emak itu tidak mau menerima nominal itu, hingga akhirnya terjadi adu mulut.

"Ko permisi, sumbangan 17an. Nggenah, Ko Rp 5 ribu, di kampung saja Rp 50 ribu. Bukan maksa," kata tutur emak-emak dalam rekaman CCTV.

Kevin menyebut, ketiga ibu-ibu itu datang ke tokonya tanpa membawa proposal kegiatan. Namun, mewajibkan memberikan sumbangan sebanyak Rp500 ribu.

Mengutip Detik.com, Kevin membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, seharusnya sumbangan itu seikhlasnya, bukan mematok tarif.

"Jadi sebenarnya nominalnya itu memang seikhlasnya ya. Ketika saya ngomong bahwa nominal yang saya sanggup itu sekitar Rp 5-10 ribu, ibu ini bilang ya enggak bisa ngasih segitu. Ya saya pun juga minta maaf ke ibunya. Kenapa saya minta maaf? Ya karena saya baru mampu segitu," ujar Kevin, Senin (11/8/2025).

"Ya saya minta maaf, tapi ibunya sendiri di sini enggak mematok nominalnya berapa. Mungkin karena singkat cerita saya sendiri juga kepancing emosi, saya tanya ke ibunya, wajibkah saya yang membayar Rp 500 ribu sebagai sumbangan? Ibu itu mengatakan sebanyak tiga kali, wajib," tambahnya.

Ia juga beralasan kenapa memberikan sumbangan dengan nominal Rp5-10 ribu. Karena, menurutnya, kejadian serupa bukan pertama kalinya. Bahkan, tahun-tahun sebelumnya, juga meminta sumbangan yang sama dan diberikan Rp25 ribu, meski dibalas dengan omelan dengan pemintanya.

"Sering dimintai seperti ini. Justru sudah sering, makanya prepare uang Rp 10 ribu. Minta sumbangan ekspetasi saya segitu. Kalau bilangnya iuran 17an, saya nggak ngasih segitu (Rp 10 ribu), lebih," jelasnya.

Kevin juga mengaku sudah dimediasi oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Hasilnya, sudah berdamai dengan dua dari tiga emak-emak tersebut. Tetapi dia ia juga diminta membuat video klarifikasi usai viral.

"Dari tiga (orang), dua hasil akhirnya berdamai, tapi yang satu agak keras hati, khususnya yang teriak. Saya pun juga disuruh bikin video klarifikasi sama mereka, tapi ya ngapain saya bikin video klarifikasi kalau saya nggak salah," pungkasnya. (rif)