
Yayat Cadarajat menegaskan pentingnya inovasi digital dan penguatan pasar ekspor bagi UMKM unggulan yang bergerak di sektor kreatif seperti kain tradisional, craft, kopi, dan produk pangan olahan, karena produk-produk ini bukan hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal, namun juga berpotensi besar untuk bersaing di pasar global.
Menurut Yayat, rangkaian kegiatan KKM 2025 yang dilaksanakan di Balai Kota Kediri ini, meliputi pameran UMKM unggulan yang terdiri dari wastra, craft, kopi, teh, komoditas ketahanan pangan dan aneka food and beverages sebanyak total 81 peserta, Parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan, dan talkshow bertema entrepreneur dan sustainable.
Di sisi akselerasi digitalisasi, KKM 2025 menghadirkan berbagai kegiatan talkshow digitalisasi dengan tema perkembangan sistem pembayaran dan tips cerdas finansial. Selain itu juga terdapat berbagai kegiatan lomba seperti lomba memasak, lomba barista, lomba dongeng CBP Rupiah dan voice competition.
Diterangkan Yayat, untuk mendorong gaya hidup sehat sekaligus meningkatkan awareness terhadap sistem pembayaran digital berbasis QRIS, KKM 2025 juga menggelar Mataraman QRIS Run 2025 yang melibatkan masyarakat luas.
"Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi ruang bersama untuk menguatkan ekonomi lokal berbasis digitalisasi dan keberlanjutan di wilayah Mataraman, " tandas Yayat.
Sedangkan Wali kota Kediri, Vinanda Prameswati, memberikan apreasiasi kepada BI Kediri yang senantiasa mendampingi, mengedukasi dan mengawal perekonomian di Kediri, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM.
Hal ini, lanjut Mbak Wali, selaras dengan visi Kota Kediri yang sedang bertumbuh menjadi kota yang Mapan (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni).
Melalui salah satu program Sapta yaitu Produktif, Kreatif dan Inovatif yang diwujudkan melalui dukungan pada UMKM dengan program bantuan modal, pelatihan, digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan perluasan akses pasar. (uji/van)