
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pedagang kaki lima (PKL) memaksa kembali menempati area Taman Monumen Arek Lancor untuk berjualan. Hal itu memantik reaksi dari Bupati Kholilurrahman yang langsung mendatangi mereka, Jum'at (23/5/2025).
Dalam sidak tersebut, Bupati Kholilurrahman didampingi oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto.
Pantauan wartawan, pedagang yang memaksa masuk Taman Monumen Arek Lancor sempat bersitegang dengan petugas kepolisian. Penyebabnya, mereka ngotot memasukkan barang dagangannya dengan menerobos masuk ke dalam area Monumen Arek Lancor.
Melihat hal tersebut, Bupati Kholilurrahman menyebut aksi yang dilakukan oleh PKL sudah mengarah ke tindakan anarkis dan tidak dapat ditoleransi.
"Sudah berkebulatan tekad untuk menutup PKL di Arek Lancor, jadi PKL tidak boleh masuk," kata Kholilurrahman.
Bupati mengaku terpaksa memutuskan kebijakan secara cepat dan tegas dengan melarang PKL bejualan di area monumen, lantaran sikap PKL sudah melampaui batas.
"Apa sebabnya kok secepat itu (membuat keputusan)? Karena mereka ada perlawanan, jadi mereka anarkis dan masuk membuka masuk sampai 3 rombong. Ini sudah tindakan di luar. Sehingga dengan demikian, kami bersama forkopimda sudah berkebulatan tekad untuk menutup," tegasnya.
Kholilurrahman menjelaskan, bahwa pihaknya sudah memberikan solusi dengan menata para PKL di food colony.
"Nantinya akan diatur dan ditata bagaimana baiknya. Di food colony itu kami upayakan. Kenapa mereka tidak ke sana? Karena di sana tidak begitu ramai. Karena utamanya di wilayah utara itu sepi pengunjung, sehingga nantinya kita akan menyiasati mengatur ulang," pungkasnya. (dim/rev)