Ada 'Air Terjun Niagara Kecil' di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro saat Kemarau

Ada INDAH. Tampak dasar Sungai Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro saat musim kemarau. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau yang terjadi di Bojonegoro membuat ratusan embung, anak sungai dan khususnya Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah kota Ledre airnya mengering. Sungai terpanjang di pulau Jawa itu memang masih masih mengalir dari wilayah hulu, namun volumenya hanya sekala kecil.

Tinggal sedikitnya air Sungai Bengawan Solo itu ternyata menyimpan sebuah pemandangan yang eksotik nan menakjubkan. Sebab cekungan-cekungan di dasar sungai menjadi terlihat layaknya air terjun Niagara yang berada di Amerika.

Pemandangan seperti itu dapat ditemui di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro. Di dasar bengawan terdapat grojokan air bening atau warga sekitar menyebutnya air sungai kraca'an. Air jernih yang mengalir terjun bebas di antara bebatuan tanpa hambatan. Ikan - ikan kecilpun banyak yang melompat, menari melawan arus.

Pemandangan seperti ini hanya bisa didapati saat musim kemarau saja. Pasalnya, volume air Sungai Bengawan Solo yang kecil membuat niagara ala Bojonegoro ini bisa terlihat dengan jelas. Bebatuan kuning dan dedauan berwarna hijau di atas tanggul menambah eksotis lokasi ini.

Tak pelak, lokasi ini setiap hari banyak dikunjungi masyarakat Bojonegoro dan luar Bojonegoro untuk sekedar melihat keindahan dan kesejukannya. Selain itu, banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan banyaknya ikan dengan memancing.

Untuk menuju ke lokasi kraca'an ini juga cukup mudah. Jika dari arah Kecamatan Padangan, anda harus berbelok menuju jalan ke Kabupaten Ngawi. Jika sudah sampai di perempatan Desa Tinggang, kemudian menuju ke arah barat atau menuju ke Desa Payama. Jika sudah di desa Payaman anda bisa bertanya kepada warga sekitar, di mana lokasi air kraca'an. Anda akan langsung di arahkan menuju surga kecil yang cantik ini.

Daerah kraca'an merupakan perbatasan yang memotong wilayah Bojonegoro dengan Kabupaten Blora Jawa Tengah. Aliran air sungai kraca'an ini memisahkan Desa Payaman dengan Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah.

"Air sungai yang surut membuat palung di tengah sungai ini muncul dan membentuk aliran air layaknya air terjun Niagara," ujar salah satu warga sekitar, Muhadi, pada BANGSAONLINE.com.

Sementara itu, Arika Hutama salah satu pengunjung saat ditemui di lokasi mengaku, dia jauh-jauh dari Desa Kauman, Kota/Kabupaten Bojonegoro hanya untuk melihat indahnya sungai Payaman. "Saya mendengar kabar dari teman, karena saya penasaran akhirnya saya datangi. Ternyata tempatnya indah sekali," katanya.

Pantauan BANGSAONLINE.com, tempat itu akan ramai dikunjungi wisatawan pada pagi dan sore hari. Sebab, jika siang hari terik matahari sangat menyengat. "Kalau Sabtu dan Minggu tambah ramai waluapun siang hari juga masih ramai," kata Yuli, warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO