JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan kepada masyarakat yang telah memiliki hak pilih, dalam mengetahui aturan dan mekanisme pencoblosan dalam Pemilu 2024, KPU Jombang menggelar simulasi tahap II, Rabu (31/1/2024). Agenda tersebut dihadiri sejumlah pejabat terkait.
Ketua KPU Jombang, Abdul Wadud Burhan Abadi, mengatakan bahwa simulasi tahap II Pemilu 2024 diadakan untuk memastikan masyarakat, terkait mekanisme pencoblosan.
BACA JUGA:
- Antusiasme Pendaftar PPK di KPU Surabaya Tinggi, Tembus 525 Orang Sejak 2 Hari Dibuka
- Bawaslu Kota Batu Beberkan Langkah Tangani Politik Uang di Pemilu 2024
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- Jamaah Religi Al Fatimah dan Zahrotul Jannah Surabaya Minta Semua Pihak Sebarkan Pesan Damai
"Simulasi kedua kita mengundang stalk holder dan masyarakat, jadi ada dua tujuan yaitu tindak lanjut bimtek yang telah kita berikan kepada anggota PPS dan KPPS kemudian sosialisasi kepada stalk holder," ujarnya.
Disebutkan, simulasi yang dilaksanakan ini adalah proses yang dijalankan sesuai mekanisme dan prosedur, atau tata cara pelaksanaan pencoblosan, agar masyarakat tidak bingung dalam pengambilan jenis surat suara hingga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.
"Jadi agar mereka bisa tau bagaimana proses di TPS nanti pada 14 Februari 2024," tuturnya.
Pada simulasi tahap kedua ini, KPU Jombang lebih menekankan mekanisme dan prosedur, termasuk jenis surat suara, sebab banyak masyarakat yang belum mengetahui jenis surat suara. Selain itu, KPU Jombang juga berupaya membuat hal baru seperti, salah satunya penyederhanaan formulir dan pengaturan norma-norma yang lain.
"Misalnya pemilih DBTP dulu bisa memilih sejak awal dibukanya TPS, maka sekarang pukul 11:00 WIB, mereka baru bisa menggunakan hal pilihnya, selain itu sistem rekapitulasi nantinya akan dibantu oleh aplikasi sirekap agar lebih cepat," urai Burhan. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News