Santri Yatim Pesantren Tebuireng Jadi CEO Perusahaan Media

Santri Yatim Pesantren Tebuireng Jadi CEO Perusahaan Media M Mas'ud Adnan menerima cindera mata dari KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) , Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng dalam Simposium Nasional yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Madura Raya di Gedung Merdeka Bangkalan Madura, Ahad (17/12/2023). Foto: Ikapete

Ia pun berpikir profesi yang lain. Yang tanpa nunggu undangan, tapi pemirsa atau audiennya besar yang mencapai puluhan ribu orang atau ratusan ribu. Peluang yang paling memungkinkan, tutur Mas’ud Adnan, adalah menjadi penulis dan wartawan. Karena itu ia siang malam belajar menulis. 

“Alhamdulillah, saat saya masih kelas I Aliyah, tulisan saya sudah dimuat di rubrik opini Jawa Pos,” kata Mas’ud Adnan.

Bahkan beberapa hari kemudian tulisan Mas’ud Adnan dimuat lagi di Jawa Pos. “Dari dua tulisan itu saya dapat honor Rp 27,5 ribu. Ini bagi saya luar biasa. Karena jauh lebih besar dari uang kiriman orang tua yang Rp 8 ribu,” kata Mas’ud Adnan sembari tersenyum.

Kini Mas’ud Adnan CEO sekaligus owner HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE. Ia berkantor di Jalan Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya.

Dalam kesempatan itu Mas’ud Adnan memaparkan hasil penelitian Thomas J Stanley, seorang ahli teori bisnis Amerika yang sukses menguak faktor-faktor sukses para tokoh.

“Ini hasil penelitian lama. Tapi selalu relevan. Thomas Stanley melakukan penelitian kepada 1001 orang sukses, 733 diantaranya adalah para milioner. Hasilnya, Stanley menemukan 100 faktor yang menyebabkan seseorang menjadi sukses,” kata Mas’ud Adnan.

Stanley, tutur Mas’ud Adnan, adalah penulis top dan rekan penulis beberapa buku pemenang penghargaan tentang orang kaya Amerika, termasuk buku terlaris New York Times The Millionaire Next Door dan The Millionaire Mind.

“Saya akan mengungkap 5 faktor utama saja kenapa seseorang bisa sukses. Ternyata faktor pertama adalah kejujuran, bukan faktor IQ atau latar belakang pendidikan. Padahal kalau melamar kerja di Indonesia, yang pertama ditanyakan adalah IQ,” tambah Mas’ud Adnan

Fakktor kedua, tutur Mas’ud Adnan, adalah disiplin keras. “Faktor ketiga mudah bergaul. Nah, faktor mudah bergaul ini penting menjadi catatan kita. Di sektor apa saja, termasuk bisnis dan politik, faktor kepiawaian bergaul itu sangat menentukan. Kita tak bisa bersikap tinggi hati, mentang-mentang orang top atau – maaf – keturunan orang besar. Kita harus rendah hati, pintar empati,” katanya.

Faktor keempat yang menyebabkan orang sukses adalah dukungan pendamping. Sementara faktor kelima adalah kerja keras.

Lalu bagaimana dengan IQ dan latar belakang pendidikan? “Faktor IQ menempati faktor ke-21, sedang latar belakang pendidikan jadi faktor ke-23,” kata Mas’ud Adnan.

Mas’ud juga menuturkan bahwa dari hasil kunjungannya ke berbagai negara juga menemukan fakta bahwa kejujuran memang faktor utama yang menyebabkan orang sukses. “Saya terakhir ke China, Brunei dan Maroko. Dari tiga negara itu saya menyaksikan bahwa kejujuran dan disiplin keras sangat menentukan sukses seorang bahkan sebuah negara,” kata Mas’ud Adnan.

Ia mencontohkan negara kecil Brunei. “Tak ada korupsi sehingga rakyatnya sejahtera. Penghasilan guru ngaji saja sebulan mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. Sedang gaji dosen paling kecil Rp 50 juta,” katanya.

Begitu juga di Maroko. Sangat disiplin. Sehingga kotanya bersih. “Sampah tak boleh lebih dari 3 jam berada di depan rumah. Harus bersih,” kata Mas’ud Adnan yang telah melanglang buana ke berbagai negara.

Begitu juga di China. Orang takut korupsi karena hukuman bagi koruptor sangat keras dan tegas. Bahkan bisa dihukum mati. Otomatis orang jujur.

Paparan Mas'ud Adnan itu mendapat perhatian dari peserta. "Materi sampean bagus. Simpel tapi padat," kata Ketua Jawa Timur Rois Bakri.

Peserta lain juga mengaku mendapat inspirasi. "Keren, inspiratif, santri yatim Tenuireng menjadi CEO perusahaan media," kata Muhammad Sholehuddin dari Pondok Pesantren Asshomadiyah Burneh Bangkalan.

Usai acara Mas'ud Adnan mengaku pernah mendapat WA dari Ketua PCNU Sumenep KH Panji Taufiq. "Beliau WA saya. Beliau mengaku senang ada orang Madura jadi tokoh pers atau media. Agar orang Madura bervariasi. Tidak hanya dikenal sebagai pedagang, penjual sate, tukang potong rambut dan profesi lainnya. Tapi masuk juga masuk pada sektor-sektor modern dan strategis secara nasional," katanya menirukan WA Kiai Panji Taufiq. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sensasi Naik Kapal Cepat ke Pulau Sabang, Perjalanan Jurnalistik CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO