Warga Tulungagung Keluhkan Kualitas Raskin, Kotor dan Berkutu

Warga Tulungagung Keluhkan Kualitas Raskin, Kotor dan Berkutu Warga saat antre untuk menyelep lagi raskin miliknya. (foto: zuli purwanto/BANGSAONLINE)

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Penyaluran beras untuk rumah tangga miskin () di Tulungagung jelang Lebaran berlangsung mengecewakan bagi para penerima. Pasalnya, selain berasnya kotor dan hancur kecil-kecil, warna beras juga lekoh (kuning). Warga pun banyak yang menggiling kembali beras distribusi Bulog itu ke penggilingan grandong (huller jalan). "Selalu di beri informasi jika akan datang, kami sudah siap sejak pagi," ungkap Rokhani pengusaha selep di depan Balai Desa Plosokandang, Kedungwaru Tulungagung pada BANGSAONLINE.com.

Rokhani mengaku tiap mangkal di balai desa penerima rata-rata menyelep kembali berasnya untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik. "Rata-rata saya dapat 50 hingga 60 sak beras di sini," imbuhnya.

Andreas Gani (60) salah satu penerima mengaku penerima ternyata memilih menggiling itu sesaat setelah diterima. "Lihat,ini warnanya kuning dan lekoh (kotor) selain kaplak juga ada kutu. Jika tak di selep gak mungkin bisa di masak," ungkapnya.

Gani mengaku tiap dapat jatah selalu menyelepkan berasnya. Bahkan pedagang beras juga tak mau membeli berasnya jika tak diselep lagi. "Jika disini tak menemukan selep saya cari selep yang lewat dan saya berhentikan untuk nyelep jatah saya," paparnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bulog Divre Tulungagung, Supriyono, mengungngkapkan bahwa pihaknya siap mengganti jika ada beras kualitas buruk diterima masyarakat. "Sesuai SOP jika masih ditemukan beras yang berpotensi turun mutu, Bulog siap mengganti. Saat ini ekspektasi masyarakat terhadap beras menghendaki beras kualitas premium. Makanya wajar jika penerima yang berasnya kualitas medium ditingkatkan kualitasnya menjadi setara Premium dengan jalan dilakukan selep kembali," pungkasnya. (zul/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO