NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nganjuk terus melaksanakan tugasnya, dan menekan pertumbuhan stunting pada 2024 hingga 14 persen. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan (PPKB) Nganjuk, Nafhan Tohawi, memastikan hal tersebut.
Ia mengatakan, target itu sesuai dengan juklak dan juknis serta target dari pemerintah pusat. Bahwa Nganjuk dalam penurunan stunting tahun 2022-2023 ada penurunan dari 23,3 persen menjadi 20 persen. Dan untuk tahun 2024 targat yang harus dicapai sesuai program nasional di Nganjuk dari 20 persen menjadi 14 persen angka stunting.
BACA JUGA:
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Antusias Warga Tinggi, Pj Bupati Nganjuk Apresiasi Baksos Periksa Kesehatan Gratis
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Dari 27,4 ke 9,6 Persen, Kasus Stunting di Kabupaten Mojokerto Anjlok
Meski demikian selaku gugus tugas TPPS terus melakukan upaya-upaya dalam memperkecil munculnya stanting, bersama-sama stakeholder yang ada untuk percepatan penurunan stunting.
"Memang fokus penurunan stunting sebagai program prioritas langsung dari Pemerintah Pusat ditujukan kepada bupati/wali kota," kata Nafhan kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (5/11/2023).
Dijelaskan, pencapaian angka penurunan di tahun ini setidaknya tidak terlepas dalam kerja keras TPPS di setiap OPD, mulai dari dinas kesehatan, dinas pendidikan, PUPR, dinas LH, dan masih banyak yang lain.
"Saya masih tetap mengambil langkah yang sama, cuman ada peningkatan pola penanganan stunting agar target 14 persen di 2024 tercapai," paparnya.
Menurut dia, pihaknya akan menambah porsi pengawasan khususnya pada ibu hamil, ini yang akan menjadi target utama dalam memberikan asupan gizi yang cukup.
"Sangat jelas jika ibu saat masa kehamilan sehat maka, bayi yang dilahirkan diharapkan juga akan sehat," tuturnya.