Wagub Jatim itu berharap melalui gelaran East Java Fashion Harmoni ini, nilai kebudayaan batik dan tenun asli Jatim bisa semakin meningkat dan menjamin keberlangsungan hidup para pengrajin.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Eddy Supriyanto mengungkapkan, bahwa Pemprov Jatim terus konsisten untuk menyelenggarakan East Java Fashion Harmony. Bahkan acara tersebut selama tiga tahun ini terpilih dalam program Kharisma Even Nusantara (KEN) Kemenparekraf.
"Hal tersebut merupakan salah satu prestasi Provinsi Jawa Timur melalui penyelengaraan even di tingkat nasional," kata Eddy.
Eddy menjelaskan, saat ini tren perkembangan fashion di Jatim banyak mengadopsi dan memodifikasi beragam wastra daerah yang melahirkan tren baru, dengan bahan tenun dan batik. Untuk East Java Fashion Harmony tahun 2023 ini, mengangkat konsep busana kerja.
Cheryl Clarenza Santoso, Putri Batik Cilik Indonesia 2023, yang turut hadir dalam pagelaran mengaku suka batik karena memiliki beragam motif dan corak. Bahkan di setiap daerah di Jatim ini memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu, adanya filosofi di setiap goresan batik ini, semakin membuatnya tertarik.
"Saya menyukai batik khas Mojokerto atau Majapahit, karena banyak sekali filosofi yang terdapat pada setiap corak kain batiknya," ujar gadis kelas 6 Sekolah Dasar Surabaya European School. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News