KEDIRI, BANGSAONLINE.com - OJK Kediri menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) hingga posisi Agustus 2023 tetap stabil dengan kinerja positif, didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto, menjelaskan bahwa kinerja industri perbankan, industri keuangan nonbank, dan pasar modal di wilayah Kediri berada dalam kondisi yang positif.
BACA JUGA:
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
- OJK Kediri Imbau Masyarakat Waspadai Investasi Bodong
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
"Sejumlah kegiatan edukasi, inklusi, dan pelindungan konsumen juga terus diperkuat untuk semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Pada sektor perbankan, kata Bambang, menunjukkan adanya pertumbuhan positif pada penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Penyaluran kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Agustus 2023 tumbuh 10,70 persen (yoy) menjadi sebesar Rp78,12 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit kepada UMKM sebanyak 62,80 persen sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,32 persen yang cenderung menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi Agustus 2023 tumbuh positif sebesar 1,33 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp97,19 triliun," paparnya.
Pertumbuhan tersebut, lanjut Bambang, melambat dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya antara lain disebabkan karena peningkatan konsumsi dan investasi masyarakat. Selain itu, dengan perbaikan kondisi ekonomi saat ini banyak pelaku usaha yang mulai mengembangkan usaha yang sebelumnya terdampak pandemi.