Pengamat Ekonomi: Nganjuk Ramah Investasi Jangan Hilang saat Kang Marhaen Pamit

Pengamat Ekonomi: Nganjuk Ramah Investasi Jangan Hilang saat Kang Marhaen Pamit Tugu selamat datang di Nganjuk.

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten  dikenal sebagai salah satu daerah yang ramah investasi. Sejak dipimpin Marhaen Djumadi, investasi di Kota Angin terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Selain infrastruktur yang memadai seperti kawasan industri, jalan tol, jalan desa, tambang galian C hingga sekolah untuk mencetak sumber daya manusia, persoalan integritas menjadi hal yang paling utama, serta kepastian hukum bagi pengusaha. 

Beberapa hal tersebut dikhawatirkan pengusaha jika berganti pemimpin, yang mana regulasi antara pemerintah dan pengusaha akan berubah meski sudah terbangun.

Pengamat ekonomi, Indra, juga menjelaskan bahwa tindak lanjut dari amanat UU Cipta Kerja dan PP No 6 tahun 2021 ada beberapa yang bisa langsung dilakukan oleh provinsi, seperti penyusunan perda peralihan perizinan berusaha di daerah, penyusunan perda DPMPTSP berdiri sendiri dan non tipelogi serta penetapan jabatan struktural dan fungsional di DPMPTSP.

Menurut dia, sudah banyak warisan yang ditinggalkan dalam hal investasi selama memimpin dan manfaatnya dirasakan oleh para pengusaha. Leadership yang kuat darinya membuat para investor nyaman menanamkan modalnya di .

"Semoga apa yang sudah terjalin dengan baik, tetap terjaga," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

Pengusaha asal Pace, Burhanudin Karim, juga menyampaikan para pelaku usaha dan calon investor akan terselesaikan oleh serangkaian kebijakan deregulasi, debirokratisasi, dan digitalisasi pelayanan, salah satunya melalui DPMPTSP yang baru.

“Pertama, yang saya sampaikan yaitu mulai dari DPMPTSP sebagai jantung dari pelayanan publik di daerah karena, Investor tidak perlu lagi mengurus izin ke banyak meja. Kedua, dia adalah gerbang masuknya investasi untuk pembangunan daerah dan nasional. Ketiga, lembaga ini menjadi indikator percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang sudah kita jalankan,” paparnya.

"Kalau tidak ada leadership yang kuat seperti Pak Marhaen, kami khawatir ini tidak akan berkelanjutan. Kami berharap ke depan ada orang yang bisa meneruskan legacy Pak Marhaen, memiliki leadership yang kuat sehingga memastikan investor tetap masuk ke ," imbuhnya.

Kekhawatiran pengusaha itu diperkuat dengan pernyataan pengamat ekonomi senior, mantan ASN di Pemkab , Bambang Widjanarko asal Prambon menyebut menjadi pusat investasi dan banyak dilirik investor saat kepemimpinan Marhaen.

"Saya amati kenapa banyak investor datang ke . ya karena ada suport penuh dari Pemdanya. Selain karena upah, infrastruktur dibangun dengan baik di , tenaga kerja disiapkan, banyak sekolah vokasi dan lainnya. memang lengkap kalau soal ini," tuturnya.

Sementara itu, meminta para pengusaha tidak khawatir. Sebab ia telah membangun sistem yang kuat untuk mempertahankan kinerja baik itu.

"Nggak usah khawatir, teman-teman ASN dan kepala OPD, saya ini sudah bekerja bersama saya selama 5 tahun. Maka sistem sudah menggelinding dan integritas mereka sudah terjamin. Kontrol antar mereka pasti berjalan," katanya.

Kendati demikian, ia membenarkan jika faktor strong leadership memang dibutuhkan. Sehingga, meminta masyarakat termasuk para pengusaha untuk memilih calon bupati yang memiliki ketegasan dan berintegritas.

"Mudah-mudahan Pj Bupatinya nanti lebih baik dari saya dan kelak pada waktunya, punya Bupati yang juga lebih hebat dari saya," pungkasnya.

Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP , Hardiono, menyatakan pemerintah telah menerbitkan 47 peraturan pemerintah (PP) dan 4 peraturan presiden (Perpres) terkait UU Cipta Kerja. Aturan turunan ini diharapkan sejalan dengan semangat regulasi di atasnya supaya tidak menimbulkan tumpang-tindih regulasi dan hambatan investasi lainnya.

Salah satunya aturan yang disusun oleh Kementerian Dalam Negeri yang mengatur tentang penyelenggaraan perizinan berusaha di daerah, yakni PP No 6 tahun 2021. PP ini bermaksud memberikan kepastian hukum dalam berusaha serta meningkatkan iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan dengan sistem terintegrasi secara elektronik dan soal kelembagaan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Dengan perizinan online serta aplikasi OSS RBA, perizinan kegiatan usaha sesuai bidang usaha Skala permodalan:

- Golongan Mikro : modal di bawah Rp1 miliar

- Golongan Kecil: modal Rp1-5 miliar

- Golongan Menengah: modal Rp5-10 miliar

- Golongan Besar: modal Rp10 miliar ke atas, investor bisa mendaftarkan usaha nya lewat aplikasi, dari rumah tanpa harus datang ke Kantor Dinas Perizinan.

Jika mengalami kesulitan, investor bisa datang di MPP untuk di bantu oleh petugas. (bam/rev)

Lihat juga video 'Peringati Hari Jadi ke-1.087, Pemkab Nganjuk Gelar Sejumlah Baksos':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO