Ia menambahkan, Pertagas berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dengan pilar ke-3 yakni kehidupan sehat dan sejahtera dengan pengelolaan bisnis perusahaan mengedepankan environmental, social, governance.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jabon drg. Erni Wahyuni menyampaikan, kegiatan validasi stunting ini penting untuk dilakukan guna memantau anak-anak balita yang kurang dalam pemenuhan gizinya.
“Validasi ini untuk mengetahui anak-anak yang kurang tinggi dan berat badan apakah benar-benar mengalami stunting akibat kurangnya asupan gizi, atau ada penyebab penyerta lain secara berkala. Hasilnya nanti menjadi acuan kita untuk menindaklanjuti sesuai dengan kondisi anak,” cetus Erni.
Selain dihadiri Kepala Desa Kedungrejo, nampak pula Kepala Puskesmas Jabon, Tim Penggerak PKK Desa Kedungrejo serta diikuti oleh 39 orang balita yang didampingi orang tuanya pada kegiatan Validasi Stunting tersebut .
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Mini Lokakarya serta Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada Juni lalu antara Pertagas OEJA dengan Puskesmas Jabon.
Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur, prevalensi balita stunting di Jatim sebesar 19,2 persen, atau lebih rendah sedikit dari angka rata-rata nasional yaitu 21,6 persen.
Khusus untuk wilayah Sidoarjo, angka prevalensi balita stunting mencapai 16,1 persen. Sedangkan Kecamatan Jabon, angka persentase stunting sebesar 11,8% atau menduduki peringkat kedua tertinggi se-Sidoarjo. (sta/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News