Kunjungi Lamongan, Kementerian Pertanian Diminta Hentikan Impor Jagung

Kunjungi Lamongan, Kementerian Pertanian Diminta Hentikan Impor Jagung Dirjen Kementerian Pertanian didampingi Bupati Fadeli saat melakukan panen jagung perdana. (foto: haris/BANGSAONLINE)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah petani Jagung mendesak Pemerintah Pusat untuk menghentikan Impor Jagung disaat panen Jagung seperti saat ini. Hal ini disampaikan sejumlah petani Jagung pada Dirjen Tanaman Pangan pada Kementerian Pertanian RI Hasil Sembiring saat melakukan panen raya jagung di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro/Lamongan, siang tadi (4/6). Saat berdialog dengan petani setempat, dia banyak menerima masukan dan keluhan dari petani jagung.

Seperti yang disampaikan Slamet, petani dari Desa Banyubang. Dia mengeluhkan harga jagung yang kerap turun saat kondisi panen jagung melimpah. Dia juga meminta agar tidak ada lagi impor jagung sehingga tidak mengganggu harga. Menurut Slamet, normalnya harga jagung bisa mencapai Rp 300 ribu per kuintal. Namun saat stok petani melimpah, harganya bisa turun hingga Rp 250 ribu per kuintal.

Sementara itu Kades Banyubang, Mohammad Salahudin, menyebutkan ketidakadilan yang menimpa petani jagung Indonesia. "Kami harus bersaing dengan jagung impor yang menggunakan benih lebih unggul, ini tidak adil. Kami sebenarnya siap memperluas lahan jagung asal ada perbaikan jalan usaha tani hingga ke wilayah dalam," kata Salahudin.

Keluhan ini kemudian direspon Hasil Sembiring yang menyebut Kementerian Pertanian sudah pernah mengumpulkan pengusaha pakan ternak agar mengutamakan untuk membeli jagung petani dalam negeri. Karena 60-70 persen produksi jagung ini dimanfaatkan oleh industri pakan.

"Tahun lalu impor jagung Indonesia mencapai 3,9 juta ton. Terkait ini Bapak Menteri Pertanian sudah memerintahkan kami untuk menambah areal lahan jagung seluas 1 juta hektar melalui kerjasama dengan perhutani dan pemanfaatan lahan kering. Sehingga produksi bisa meningkat dan mencegah terjadinya impor. Tentu (kebijakan) ini memerlukan dukungan banyak pihak," ungkap Hasil Sembiring.

Ditambahkan olehnya, ia juga menyatakan sepakat dengan usul Bupati Lamongan yang membuka demplot benih jagung unggul di Kecamatan Solokuro. Sehingga petani mengetahui contoh nyata manfaat penggunaan benih jagung unggul.

Mendapati fakta lahan jagung masih berupa sawah tadah hujan, Hasil Sembiring berjanji akan mencarikan sumber air untuk pengairan. Serta membuatkan sistem pengairannya hingga ke sawah.
Hasil Sembiring saat di areal sawah jagung juga sempat melihat sejumlah produk unggulan olahan dari jagung serta combine harvester (alat panen multiguna) untuk jagung. Ia juga sempat melihat demonstrasi alat pemipil jagung karya Mohammad Salahudin.

Sedangkan Bupati Fadeli menyebutkan, tahun ini dirinya sudah meningkatkan anggaran untuk pembangunan jalan usaha tani, sehingga diharapkan mampu meningkatkan akses jalan produksi di Lamongan.

Di Lamongan sendiri, komoditas jagung tahun ini areal tanamnya ditargetkan bisa mencapai 63.340 hektar. Sampai dengan Bulan Mei, realisasi tanamnya sudah mencapai 36.398 hektar atau 57,46 persen.Sedangkan dari target produksi sebesar 352.648 ton, sampai dengan Bulan Mei sudah terealisasi sebesar 137.193 ton atau 38,90 persen. (ais/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO