Gebyar Labuhan Sarangan Tutup Festival Lawu 2015

Gebyar Labuhan Sarangan Tutup Festival Lawu 2015 Tumpeng Gono Bahu diarak mengelilingi Telaga Sarangan oleh Muspida, Kepala SKPD, dan masyarakat setempat sebelum di larung di tengah telaga. (foto: nanang ari utomo/BANGSAONLINE)

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menarik wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Magetan yang terkenal dengan tempat wisatanya Telaga Sarangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olah Raga (Disparbudpora) menggelar rangkaian kegiatan Gebyar Labuhan Sarangan yang dikemas dalam Festival Lawu 2015.

Rangkaian kegiatan tersebut di antaranya, upacara adat bersih desa di Kelurahan Sarangan, dan lomba mewarnai tingkat TK/RA dan PAUD se-Kabupaten Magetan yang dilaksanakan pada kamis (28/05), Atraksi Ski air yang mendatangkan atlit-atlit ski air jawa Timur dan suguhan hiburan dangdut campursari pada sabtu (30/05), serta ditutup dengan puncak acara Gebyar Labuhan Sarangan, Minggu (31/05).

Gebyar Labuhan Sarangan yang dikemas dalam Festival Lawu 2015 ditutup dengan acara larung tumpeng “Gono Bahu” dan labuh sesaji di telaga Sarangan. Setelah diserahkan kepada bupati Magetan DR. Drs. H. Sumantri, oleh sesepuh desa Sarangan, tumpeng setinggi 2,5 meter dan menghabiskan beras 50 Kg beserta gunungan sayur mayur ini diarak oleh Bupati Sumantri beserta jajaran Muspida dan seluruh kepala SKPD serta masyarakat setempat mengelilingi telaga Sarangan dengan menaiki perahu cepat atau speed boat. Setelah diarak, tumpeng kemudian diproses dengan adat daerah setempat dan akhirnya dilarung di tengah telaga sarangan oleh Bupati Magetan dan jajaran Muspida.

Acara yang digelar setiap tahun pada hari Jum’at pon bulan Sya’ban/Ruwah ini menarik antusiasme para wisatawan. Ini terbukti dengan ribuan wisatawan yang datang ingin menyaksikan prosesi adat Larung tumpeng tersebut dari pinggir Telaga Sarangan.

Bupati juga berharap, dengan dijadikannya Gebyar Labuhan Sarangan menjadi agenda wisata nasional, kunjungan wisatawan di telaga sarangan tiap tahunnya dapat meningkat.

“Gebyar Labuhan Sarangan ini diadakan sebagai tradisi dan wujud rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkah berupa Telaga Sarangan yang mampu memberi kehidupan warga di sekitarnya,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora), Drs. Siran, MM mengatakan, tujuan diadakannya Gebyar Labuhan Sarangan adalah untuk melestarikan adat dan budaya masyarakat setempat agar tidak tergerus arus globalisasi. Disamping itu juga sebagai sarana promosi obyek wisata Telaga Sarangan agar lebih dikenal wisatawan regional, nasional, bahkan mancanegara. (nng/ndik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO