Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, menyebut potensi kopi di kabupaten yang akan berusia 1219 tahun di 25 Maret mendatang ini dinilai besar. Sehingga, pihaknya berkeinginan untuk ikut mendorong perkebunan partisipatif di Bumi Panjalu.
“Existing kopi di Kabupaten Kediri sangat maju. Kami ingin hadir juga dalam rangka melakukan peremajaan dan pengembangan kawasan,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu juga hadir Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementrian Pertanian RI, Fadjri Djufri yang mendiskusikan hilirisasi produk kopi di Kabupaten Kediri.
Sedangkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Anang Widodo menyebutkan tahun ini pemerintah kabupaten tengah fokus mendirikan warehouse dan packing house untuk hilirisasi kopi.
Disisi lahan untuk perkebunan kopi khususnya di lereng wilis yang menjadi pilot projek mengalami peningkatan luasan lahan 23 hektar menjadi sekitar 45 hektar.
“Harapannya di akhir tahun ini akan berkembang menjadi 100 hektar lebih” katanya.
Selain kopi, pertemuan tersebut juga membahas mengenai industrialisasi nanas. Dilain sisi juga dibahas pengenai penyaluran bibit kelapa genjah dari Kementrian Pertanian RI seluas 119 hektar. (tia/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News