DPRD Kabupaten Pasuruan Kritisi R-APBD 2023, Sektor Pertanian hingga Lingkungan Jadi Sorotan

DPRD Kabupaten Pasuruan Kritisi R-APBD 2023, Sektor Pertanian hingga Lingkungan Jadi Sorotan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf saat memberikan jawaban atas PU fraksi-fraksi.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - menggelar sidang paripurna kedua dengan agenda pandangan umum (PU) fraksi terhadap R-APBD 2023, Rabu (9/11). Dalam sidang tersebut, dewan banyak mengkritisi pengantar nota keuangan R-APBD 2023.

Kritikan dan masukan yang paling banyak datang dari Fraksi Gerindra, melalui juru bicaranya, H. Soleh. Di bidang pertanian, F-Gerindra menganggap komoditas unggulan seperti mangga klonal 21 dan bunga sedap malam yang belum mendapat subsidi dari pemerintah imbas Permentan No. 10 /2022 perlu solusi konkret.

Pemkab diminta tidak hanya memberikan pelatihan dan permodalan bagi UMKM semata, tapi juga memberikan bantuan peralatan.

Fraksi Gerindra juga menyoroti pengelolaan wisata daerah seperti Ranu Grati dan Banyu Biru yang terkesan jalan di tempat. Sehingga PAD yang diterima daerah tidak maksimal.

Tak hanya itu saja, partai berlambang burung garuda itu juga mengkritisi penanganan lampu penerangan jalan yang mati dan kerusakan jalan.

Sementara di bidang lingkungan, perusahaan nakal yang membuang limbah ke sungai juga jadi sorotan. Pasalnya, dampak dari pembuangan tersebut dirasakan oleh pelaku usaha perikanan seperti petani keramba. Mereka merugi akibat ikan-ikan tercemar limbah.

Sorotan yang tak kalah garangnya adalah terkait pendampingan program RTLH yang dinilai tak sesuai tupoksi. Sebab, petugas dianggap tidak memahami struktur bangunan.

Terakhir masukan di bidang kesehatan, agar diminta mengadopsi program UHC (universal hearth coverage) agar bisa masuk kelompok elit di bidang kesehatan.

"Universal health coverage merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau," jelas Wakil Ketua DPRD Pasuruan, Rusdi Sutejo.

Sementara fraksi PDIP melalui jubirnya menyoroti kinerja PDAM Giri Nawa Tirta yang dianggap belum profresional. Selain itu, pendapatan juga tak maksimal karena tidak memiliki business plan yang jelas.

"Masih banyak pelanggan yang airnya tidak mengalir dengan lancar seperti di Kelurahan Petungasri Kecamatan Pandaan," jelasnya.

Sorotan lain datang di bidang ketenteraman. Partai berlambang kepala banteng bermoncong putih mengkritik maraknya warung remang-remang dengan fasilitas karaoke. Sebab, suara bising dari sound system dikeluhkan masyarakat.

"Di lokasi tersebut juga ditengarai menjual miras dan transaksi prostitusi. Kondisi tersebut kontradiktif dengan tagline 'Kabupaten Pasuruan Maslahat'," cetusnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO