Asma: Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatannya

Asma: Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatannya Ilustrasi. Foto : Freepik

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - merupakan penyakit peradangan pada saluran yang ada di paru-paru. Hal itu, membuat penderita sulit bernafas dan memungkinkan tidak bisa melakukan aktifitas apa-apa.

Dilansir Healthline, menurut pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 25 juta orang di Amerika menderita asma. Pada umumnya, terjadi kepada anak-anak di Negeri Pam Sam itu.

BACA JUGA:

Biasanya, manusia bernafas mengambil udara melalui hidung dan mulut, turun ke tenggorokan ke saluran udara tenggorokan, dan pada akhirnya sampai ke paru-paru. Pada paru-paru, terdapat saluran udara kecil yang membantu oksigen dari udara menuju ke aliran darah.

Namun, gejala asma terjadi, ketika lapisan saluran udara membengkak dan otot-otot disekitarnya menegang. Sementara, Lendir mengisi pada saluran udara sehingga mengurangi jumlah udara yang melewatinya. Membuat penderitanya mengalami batuk dan sesak nafas.

Gejala yang paling umum dialami adalah mengi atau bersuara memekik atau semacam siulan yang terjadi saat melakukan pernapasan.

Gejala lainnya juga bisa bisa jadi seperti:

  • Batuk di malam hari, saat tertawa atau saat berolahraga.
  • Sesak Nafas
  • Kesulitan berbicara.
  • Cemas atau panik
  • Kelelahan
  • Sakit dada
  • Pernapasan cepat
  • Infeksi yang sering
  • Susah tidur
  • Penyebab

Penyebab dan Pemicunya

Pada Anak kecil, asma sangat sering terjadi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya.

  • Genetika.

Faktor Genetik, sering sekali menjadi penyebab anak kecil menderita asma. Hal ini, sering dipertanyakan oleh seorang dokter untuk mendiagnosa awal mula terjadinya asma.

  • Memiliki riwayat terinfeksi virus.

Orang dengan riwayat terinfeksi virus saat anak-anak seperti, virus pernafasan syncytial (RSV), bisa menjadi salah satu faktor .

  • Masalah Kebersihan.

Teori ini menjelaskan, ketika bayi tidak terkena bakteri baik atau tidak melakukan imunisasi pada masa kecil, sistem kekebalan pada tubuh, menjadi lemah saat melawan asma.

Sementara, faktor lain pun juga bervariasi, seperti terinfeksi saluran pernafasan, iritasi lingkungan, alergi, kondisi cuaca ekstrim, hama, dan obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan asma.

Diagnosa Penyakit

Penyakit asma sebenarnya, tidak bisa didiagnosa menggunakan tes atau pemeriksaan tunggal. Namun, sebagai gantinya, penderita asma akan dilakukan beberapa hal ini untuk mendiagnosa gejala asma.

1. Riwayat Kesehatan.

Diagnosa awal, pastinya dari lingkungan, jika salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat asma, bisa memuingkinkan terjadinya gejala asma karena genetiknya.

2. Riwayat Fisik.

Dengan menggunakan stetoskop, Seorang dokter mendengarkan adanya siulan yang ada didalam tubuh. Serta, menggunakan alat tes alergi untuk mencari reaksi alergi, seperti gatal atau eksim.

3. Tes Pernafasan.

Tes Fungsi Paru (PFT), dengan menggunakan Spirometri. Alat ini, digunakan untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru dengan cara melakukan peniupan udara dari mulut ke alat tersebut. Namun, alat ini tidak dilakukan pada anak yang berusia dibawah 5 tahun, karena masih sulit untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Sebagai gantinya, dokter akan meresepkan obat asma untuk anak Anda dan menunggu untuk melihat apakah gejalanya membaik. Jika ya, kemungkinan anak Anda menderita asma.

Jenis asma terbagi menjadi dua, Alergi dan Non-Alergi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO