Pabrik Gula PT Kebun Tebu Mas di Lamongan Mulai Produksi Bulan Juni Depan

Pabrik Gula PT Kebun Tebu Mas di Lamongan Mulai Produksi Bulan Juni Depan Ketua BKPM (baju putih) saat sidak ke pabrik gula KTM Lamongan. (Haris/BANGSAONLINE.com)

LAMONGAN (BANGSAONLINE.com) - Keberadaan PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Kecamatan Ngimbang disidak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Satu persatu fasilitas produksi milik pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan ditelisik Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. Dia bahkan mengabadikan setiap mesin produksi itu dengan kamera smartphonenya.

Sebelumnya, dalam keterangannya, Franky Sibarani mengungkapkan banyak masukan yang masuk ke dirinya bahwa PT KTM nanti ujung-ujungnya hanya akan minta jatah (impor) raw sugar. Namun melihat fasilitas mesin produksi di PT KTM, nampaknya hal itu tidak terbukti.

Direktur operasional PT KTM S.J Agus Susanto juga menyatakan bantahan serupa. Dia menyebut PT KTM memiliki fasilitas milling (penggilingan) gula yang sangat besar yang akan digunakan untuk memproduksi gula dari bahan baku tebu.

Dia menyebut PT KTM memiliki mesin mutakhir yang ramah lingkungan, efisien dan zero waste. Mesin-mesin tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 12 ribu TCD (Ton Cane Per Day) dan masih bisa diperluas hingga 20 ribu TCD.

Selain produk berupa gula berkualitas SNI, dia juga menyebut ada produk turunannya berupa ethanol dan pupuk organik.

Untuk suplai energy, Agus menyebut PTK KTM memiliki pembangkit dengan kapasitas 40 MW. Dengan kebutuhan pabrik yang hanya berkisar hingga 20 MW, sisanya akan dikerjasamakan dengan PLN.

Dengan mesin mutakhir itu, menurut Agus, rendeman tebu bisa lebih terukur. Dia juga memastikan PT KTM akan melakukan sistem beli putus untuk tebu petani. Sehingga, begitu tebu petani masuk pabrik, petani langsung menerima uang. Tidak seperti sistem selama ini, dimana petani sampai berbulan-bulan baru menerima uang.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO