Belum stabilnya stok minyak goreng diduga karena tidak adanya pembatasan jumlah pembelian. Hal tersebut membuat beberapa warga ataupun pengusaha kecil tidak mendapat jatah salah satu dari sembilan bahan pokok itu.
Seperti yang dialami Erni, pedagang gorengan di kantin sekolah. Ia kesulitan mencari minyak goreng karena sudah habis diborong oleh pembeli lainnya.
Erni berharap, pencabutan subsidi minyak goreng yang dilakukan pemerintah bisa diimbangi dengan jumlah stok yang mencukupi. Dengan demikian masyarakat tidak kesulitan membeli minyak goreng.
"Stok minyak masih sangat sulit, banyak toko yang kosong karena diborong warga lain," kata Erni.
Sementara itu, General Manager Samudra Swalayan, Bruce Asali, mengungkapakan jika ketersediaan minyak goreng memang belum lancar dan terjadi kekosongan. Pihaknya tidak bisa memastikan ketersediaan minyak goreng karena pemasok juga tidak bisa memenuhi kebutuhan yang diminta.
"Saat ini harga mengikuti pasaran yang dianjurkan pemerintah dan tidak ada aturan pembatasan stok pembelian minyak goreng non subsidi. Sehingga pihak swalayan melayani setiap pembeli minyak goreng dalam jumlah banyak," jelasnya. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News