SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A. mengungkapkan bahwa Raja Saudi Arabia Muhammad Bin Salman (MBS) mulai menganggap ajaran Wahabi sudah tak relevan, terutama dalam menghadapi tantangan dunia Barat. Karena itu raja berusia 35 tahun itu melakukan revolusi dalam kebijakannya sebagai raja, sehingga banyak sekali perubahan mendasar di negara Saudi Arabia.
“Muhammad Bin Salman ini alumni Amerika. Pernah sekolah di Inggris. (Sekolah) di negara-negara Barat. Muhammad Bin Salman ini punya visi yang dikenal dengan visi Saudi tahun 2030. Muhammad Bin Salman menginginkan Saudi Arabia maju tanpa tergantung pada minyak,” kata Prof. Dr. KH. Imam Ghzali Said, M.A. dalam acara “Gergeran Bersama Kiai” yang dipandu M Mas’ud Adnan di BANGSAONLINE TV atau TV BANGSA channel YouTube.
Namun, kata Kiai Imam Ghazali Said, yang menjadi kendala utama adalah paham agama. Yaitu Wahabi. Menurut Kiai Imam Ghazali Said, paham Wahabi yang sekarang ini memutlakkan kebenaran satu pendapat. Tidak memberi ruang kepada khazanah intelektual yang beragam.
Karena itu raja muda ini mulai melakukan pembaharuan pada paham Wahabi. ”Dia bilang bahwa Wahabi bukanlah madzhab. Ini kan sudah mulai,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang pengasuh Pesantren Mahasiwa An-Nur Wonocolo Surabaya .
Selain itu, menurut Kiai Imam Ghazali Said, Raja Muhammad Bin Salman juga mendapat banyak laporan bahwa bahwa di Tunisia penganut Wahabi justru menjadi peneror terhadap kelompok Ikhwanul muslimin yang menjadi penguasa. “Ini kan bahaya. Karena itu ia ingin ada orientasi keagamaan yang moderat terutama dalam menghadapi dunia Barat,” kata Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) itu.
Raja Muhammad Bin Salman juga menganggap bahwa warga Saudi Arabia selama ini hipokrit (munafik). Para wanita Saudi Arabia, kalau berada di dalam negeri selalu menutup semua tubuhnya. Tapi begitu di luar negeri mereka buka. “Ini kan hipokrit,” tegas Kiai Imam Ghazali Said.
Tapi benarkah Raja Muhammad Bin Salman ingin belajar kepada Islam moderat ke Indonesia? Silakan tonton dialog M Mas’ud Adnan dengan Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA di BANGSAONLINE TV atau TV BANGSA channel YouTube.
Video Terkait