Mahasiswa Tuding Kejari Sumenep Mandul, Banyak Kasus Korupsi Mandek
Wartawan: Rahmatullah
Kamis, 28 Juli 2016 13:48 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) kembali turun jalan, Kamis (28/7). Saat ini mereka mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep untuk mendesak aparat penegak hukum segera menuntaskan sejumlah kasus dugaan korupsi yang penanganannya dianggap mandek. Bahkan mereka menuding kinerja Kejari mandul, sebab penangan sejumlah kasus ditengarai berjalan di tempat.
Demonstran membawa poster bertuliskan kecaman. Di antaranya juga membawa replika keranda mayat sebagai simbol matinya upaya penegakan hukum. Aparat kepolisian tampak berpagar betis di depan pintu masuk Kejari untuk mengamankan jalannya aksi.
BACA JUGA:
Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal di Sumenep, Kejari Bidik Tersangka
Kejari Sumenep Didemo Puluhan Orang, Berikut Tuntutan Aksinya
Terpidana Kasus BBM Ilegal Masih Berkeliaran, Kejari Sumenep Diminta Ambil Sikap
Terpidana Kasus BBM Ilegal Masih Bisa Lebaran di Rumah, Kinerja Kejari Sumenep Dipertanyakan
Koordinator lapangan, Bisri Gie, menegaskan penanganan sejumlah dugaan kasus korupsi nyaris tidak ada kabar. Dia menengarai petugas yang menangani tidak serius bekerja, sehingga penanganan kasus tersebut terkesan diperlambat. Ia mencontohkan penanganan kasus raskin di Desa Guluk-Guluk (Kecamatan Guluk-guluk), Desa Poteran (Kecamatan Talango), Lapa Taman (Kecamatan Dungkek), serta tujuh kecamatan di kepulauan.
“Kasus raskin merupakan sebagian kasus yang ditangani Kejari, dan masih banyak kasus lainnya. Anehnya penanganan kasus tersebut terkesan lambat,” ungkapnya.
Demonstran berorasi bergantian. Selain mendesak penuntasan kasus, mereka juga mendesak Kepala Kejari (Kajari) Sumenep, Bambang Sutrisna, keluar ruangan untuk berdiskusi tentang penanganan kasus yang dilakukan.